Microsoft Umumkan Pendirian Data Center Pertama di Indonesia

Ilustrasi data center | Pinterest

Cyberthreat.id - Microsoft mengumumkan pembentukan wilayah pusat data pertamanya di Indonesia, sebagai bagian dari inisiatif Berdayakan Ekonomi Digital Indonesia.

Dalam pengumuman di situs resminya yang diunggah pada Kamis (25 Februari 2021), Microsoft menyebut inisiatif ini disebut-sebut sebagai komitmen perusahaan untuk memajukan pertumbuhan dan transformasi digital untuk Indonesia, ekosistem developer dan startup, perusahaan, dan sektor publik.

Perusahaan yakin investasinya akan menghasilkan pendapatan hingga US$ 6,3 miliar untuk negara dan menyumbangkan sekitar 60.000 pekerjaan bagi ekonomi lokal.

Selain itu, Microsoft juga akan melatih 3 juta orang Indonesia untuk mencapai tujuannya menjangkau lebih dari 24 juta penduduk setempat pada akhir 2021, melalui program keterampilannya yang berfokus pada cloud, keamanan siber, dan kecerdasan buatan.

Sebagai bagian dari rencana ini, Microsoft sejak 21 Februari lalu memasang iklan di Twitter, memberitahu tentang rencana menggelar konferensi bagi para developer yang disebut sebagai "The Largest Microsoft Indonesia Developer Virtual Conference 2021,"

 

Inisiatif tersebut merupakan kerjasama dengan empat universitas dan Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Microsoft sendiri memiliki lebih dari 150 karyawan dan 7.000 mitra di Indonesia.

"Investasi Microsoft untuk membangun pusat data lokal, keahlian digital, dan kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia akan mendukung inovasi lokal, pemulihan ekonomi, dan transformasi digital," kata Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia Johnny G Plate.

"Kementerian Komunikasi dan Informasi menyambut baik rencana Microsoft untuk membangun kawasan pusat data lokal dengan layanan cloud yang sangat aman dan sesuai, yang akan menguntungkan bisnis lokal, pemerintah, dan individu di semua sektor.

"Kami juga menyambut baik komitmen Microsoft untuk meningkatkan kapasitas talenta digital Indonesia di semua tingkat keahlian."

Menurut Microsoft, sejumlah perusahaan dan instansi pemerintah yang sudah menggunakan layanan cloud skala global miliknya seperti Bukalapak, Pertamina, dan Kementerian Pertanian.

Microsoft memiliki lebih dari 60 wilayah pusat data, secara global. fasilitas di Indonesia akan menampilkan Azure Availability Zones, yang merupakan lokasi fisik unik yang dilengkapi dengan daya, jaringan, dan pendinginan independen untuk toleransi tambahan terhadap kegagalan data center.

Ini juga akan mendukung tujuan keberlanjutan perusahaan, termasuk komitmennya untuk beralih ke 100% pasokan energi terbarukan di pusat data Microsoft pada tahun 2025.

Sebelumnya, pada Oktober 2020, Microsoft mengumumkan rencana untuk mendirikan wilayah pusat data cloud di Taiwan, dengan "investasi yang signifikan" untuk membantu mengembangkan keterampilan digital untuk lebih dari 200 ribu orang pada 2024.[]