Jejak Kasus Huawei Setahun Terakhir

Huawei | Foto: Bloomberg

Jakarta, Cyberthreat.id - Pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengindikasikan Huawei boleh masuk pasar AS mendapatkan kritik tajam.

Senator Republik terkemuka, Marco Rubio, beberapa jam setelah pertemuan AS dan China di KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29 Juni 2019) menyebut begini:

"Jika Presiden Trump telah setuju untuk membatalkan sanksi terhadap Huawei, dia telah membuat kesalahan besar," cuitnya di akun Twitter-nya.

"Itu akan menghancurkan kredibilitas peringatan pemerintahanya tentang ancaman yang ditimbulkan oleh perusahaan, tidak akan ada lagi yang akan menganggapnya serius."

Selama setahun terakhir, Huawei menjadi topik hangat perbincangan dunia. Apalagi selepas 15 Mei lalu, pemerintah Trump memasukkan Huawei dalam daftar hitam perusahaan yang terlarang.

Huawei, raksasa telekomunikasi China itu, adalah pemasok nomor satu dan produsen telepon nomor dua di dunia, demikian sebut CNET.

Masalah inti Huawei sebetulnya adalah kekhawatiran AS terhadap perangkatnya yang kemungkinan dipakai intelijen China untuk memata-matai. Namun, Huawei berkali-kali membantah bahwa tidak ada hubunga perusahaan dengan intelijen China.

Berikut ini jejak panjang perseteruan AS dan China yang melibatkan Huawei hingga Trump akhirnya mulai melunak:


2019


30 Juni – Di Twitter-nya, Presiden AS Donald Trump mengatakan, "Atas permintaan perusahaan teknologi tinggi kami, dan Presiden Xi, saya setuju untuk mengizinkan perusahaan China, Huawei, membeli produk dari mereka yang tidak akan berdampak pada keamanan nasional kami," cuit Trump.

27 Juni – Karyawan Huawei bekerja pada proyek-proyek penelitian militer China, lapor Bloomberg.

25 Juni – Sejumlah perusahaan AS memanfaatkan celah hukum untuk tetap memasok chip ke Huawei.

21 Juni – Huawei dikabarkan mendekati Avrova Rusia untuk membahas sistem operasi untuk perangkatnya.

19 Juni – CEO Huawei mengatakan tak khawatir dengan pendapatan US$ 30 miliar yang lepas akibat pelarangan AS.

13 Juni – Duta Besar China untuk Inggris memperingatkan Ingris bahwa menyingkirkan Huawei dari jaringan 5G adalah “pertanda buruk”

7 Juni – Facebook menghentikan aplikasnya di ponsel Huawei untuk terbitan baru. Google mengingatkan kepada pemerintah AS bahwa larangan terhadap Huawei berisiko terhadap keamanan nasional.

6 Juni – Mobile TeleSystem (MTS), operator seluler terkemuka Rusia, kerja sama dengan Huawei untuk mengembangkan jaringan 5G di Negeri Beruang Merah itu tahun depan.

31 Mei – Huawei meminta karyawannya untuk membatalkan pertemuan di AS, sebagai bagian kritik Consumer Technology Association terhadap rencana pemerintah AS mengenakan tarif impor baru terhadap barang-barang Meksiko.

29 Mei – Huawei meminta pengadilan untuk memutuskan larangan AS tidak konstitusional

26 Mei – Ren Zhengfei, pendiri Huawei, mengatakan, dirinya akan menjadi orang pertama yang memprotes jika China membalas larangan terhadap Apple.

24 Mei – Sistem operasi Huawei yang disebut Hongmeng dibicarakan publik. Amazon Jepang mengumumkan berhenti menjual Huawei.

20 Mei – Huawei mendapat penangguhan sementara dari larangan perdagangan AS.

19 Mei – Google menghentikan bisnis dengan Huawei. Google tidak akan memberikan lisensi pembaruan Android yang akan datang.

16 Mei – Huawei mengatakan, larangan AS terhadap dirinya akan membahayakan pekerjaan dan perusahaan AS.

15 Mei – Pemerintah Trump mengeluarkan surat perintah efektif larangan terhadap Huawei.

8 Mei – Sejumlah negara di dunia menyusun proposal keamanan 5G ketika AS memperingatkan lagi ancaman perangkat Huawei.

30 April – Vodafone menemukan celah backdoors tersembunyi di peralatan Huawei.

11 April – CIA melaporkan Huawei didanai oleh keamanan negara China.

28 Maret – Badan Pengawas Inggris menyatakan produk Huawei memiliki “peningkatan risiko yang signifikan”.

19 Maret – Angela Merkel menghalangi Huawei dari peluncuran 5G di Jerman.

14 Maret – Huawei menyatakan, telah mengembangkan sistem operasi sendiri jika tidak dapat menggunakan Android atau Windows.

8 Maret – Huawei menggugat pemerintah AS atas larangan peralatannya.

5 Maret – Huawei menyerukan standar keamanan siber internasional.

1 Maret – Sidang ekstradisi untuk CFO Huawei mendapat persetujuan dari Kanada. AS memperingatkan Filipinda aga tidak menggunakan jaringan 5G Huawei.

25 Februari – Huawei menghadapi larangan teknologi surya di AS.

20-21 Februari – Pendiri Huawei mengatakan, penangkapan terhadap putrinya cenderunt bermuatan politik. Ia menilai AS memperlakukan 5G layaknya teknologi militer.

19 Februari – Pendiri Huawei: tidak mungkin AS menghancurkan kami.

6 Februari – Deplu AS melarang negara-negara Eropa menggunakan peralatan Huawei menyangkut peluncuran jaringan 5G-nya.

30 Januari – Qualcomm menjalani perjanjian lisensi sementara dengan Huawei.

11 Januari – Di Polandia, karyawan Huawei ditangkap atas tudingan mata-mata. Tiga hari kemudian, Huawei memecat karyawan itu.


2018


12 Desember – Setelah tiga hari disidang, Pengadilan Kanada membebaskan kepala keuangan Huawei, Meng Wanzhou, dengan jaminan US$ 10 juta.

7 Desember – Jepang dikabarkan akan berhenti membeli perlatan Huawei, ZTE.

6 Desember – Meng Wanzhou, anak pendiri Huawei juga kepala keuangan Huawei, ditangkap di Kanada atas permintaan AS.

5 Desember – Inggris akan menghapus perlatan Huawei dari jaringan 4G pada 2021.

18 Oktober – Huawei berselisih dengan startu AS, CNEX Labs karena pencurian teknologi.

1 Agustus – Huawei menyingkirkan Appla dalam penjualan ponse sehingga menjadi nomor 2 di dunia.

19 Juli – Huawei melewati 100 juta pengiriman ponsel.

11 Juli – Australia akan melarang Huawei dari peluncuran 5G karena masalah keamanan.

7 Juni – Kongres AS memanggil Google karena hubungan spesialnya dengan Huawei.

6 Juni – Laporan menyebutkan, Facebook memberikan Huawei berupa akses khusus ke data pengguna.

2 Mei – Pentagon melarang penjualan ponsel Huawei dan ZTE di pangakalan militer AS.

13 Februari – Direktur FBI Chris Wray memperingkatkan terhadap pembelian ponsel Huawei dan ZTE.