BSSN Telusuri Penipuan Online di Jepang Berkedok Domain go.id
Cyberthreat.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah mengusut kasus penyalahgunaan situs web berdomain Indonesia (.id) untuk tindak kejahatan di Jepang. Situs web ini menawarkan barang-barang bermerek dengan harga diskon kepada pengguna internet Jepang.
"Saya membuka situs Google.jp kemudian saya masukkan kata kunci ‘diskon 50 persen’ misalnya produk Hermes, Louis Vuitton, kemudian saya cari situs dot id, muncul situs Indonesia yang digunakan sebagai fake online shopping," kata Plt Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopkamsinas) BSSN Adi Nugroho dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Rabu (3 Februari 2021) mendampingi Kepala BSSN Hinsa Siburian.
Dari bahan presentasi yang ditampilkan BSSN dan disiarkan melalui saluran YouTube Komisi I disebutkan bahwa situs web yang dipakai untuk kejahatan itu berdomain .go.id—biasa diperuntukkan bagi lembaga pemerintah.
BSSN mencari kata kunci dalam bahasa Jepang dan menghasilkan temuan yang mengarahkan ke situs web sebuah lembaga pemerintah di Kota Manado, Sulawesi Utara. Kata kunci yang dicoba yaitu "ディスコ50% site:* .id".
Tangkapan layar Cyberthreat.id/Tenri Gobel
Cyberthreat.id pun mencoba mencari kata kunci tersebut, tapi situs web yang dimaksud tak ditemukan, kemungkinan domain yang disalahgunakan itu telah diperbaiki.
Menurut Adi, gara-gara situs web palsu itu, kerugian yang dialami pengguna internet di Jepang hingga Rp 20 miliar pada 2018. Diakumulasi dengan kasus di tahun berikutnya, kerugian ditaksir menjadi Rp 35 miliar
"Jadi, mereka (para korban) membuat laporan aduan ke masing-masing Polsek di Jepang. Kerugiannya itu per individu memang kecil, tapi apabila diakumulatifkan ini kerugian sangat besar bagi Jepang," kata Adi.
Adi menuturkan sampai saat ini pelakunya masih ditelusuri baik oleh BSSN maupun aparat berwenang di Jepang. Dalam melihat perilaku kejahatannya, kata dia, rupayanya pelaku selalu berpindah-pindah sehingga menjadi kendala dalam penyelidikan.
"Pelaku setelah menggunakan salah satu situsweb, hanya hitungan hari atau minggu, dia menghapus jejaknya. Kemudian, berganti ke situs web lain. Ini menjadi salah satu kesulitan dari JPCERT (Japan Cyber Crime Center) untuk menelusuri kasus ini," ujarnya.
Computer Security Incident Response Tema di Jepang dikenal dengan JPCERT serta ASEAN Working Group telah meminta bantuan kepada Indonesia juga negara ASEAN lain untuk meningkatkan keamanan situs web guna menghindari penyalahgunaan situs web untuk tindak kejahatan.[]
Redaktur: Andi Nugroho