Situs Jual Beli Data Kartu Curian Terbesar di Internet Joker Stash Umumkan Berhenti Beroperasi, Tobat nih?
Cyberthreat.id - Forum jual beli data kartu pembayaran hasil curian terbesar di internet, Joker Stash, mengumumkan akan menutup operasionalnya mulai 15 Februari 2021 mendatang. Belum diketahui pasti apakah mereka benar-benar tobat atau sedang menyiapkan strategi baru untuk melepaskan diri dari jerat hukum.
Dikutip dari ZD Net , administrator situs Joker Stash mengumumkannya hari ini (16 Januari 2021), melalui pesan yang diposting di berbagai forum kejahatan siber tempat biasanya Joker Stash mengiklankan layanannya.
Portal Joker Stash telah beroperasi sejak 7 Oktober 2014, dan sering memposting paket detail kartu pembayaran curian yang dapat digunakan untuk transaksi penipuan.
Firma intelijen ancaman Intel 471 menyatakan tutupnya Stash Joker dilakukan setelah pengelolanya menghadapi masalah besar pada Oktober 2020 lalu. Saat itu, orang yang diduga aktor utama di balik situs itu mengumumkan dirinya tertular Covid-19 dan harus dirawat di rumah sakit selama seminggu. Kondisi itu diyakni berdampak pada forum situs, penambahan inventaris, dan operasional lainnya.
"Kami juga mengamati klien situs yang mengeluh bahwa kualitas data kartu pembayaran yang dijual Joker Stash semakin buruk," ungkap firma intelijen ancaman Intel 471.
Pada Desember 2020, FBI dan Interpol juga menyita empat domain yang dioperasikan oleh Joker Stash. Pada saat itu, administrator situs mengatakan tindakan penegak hukum hanya berdampak kecil pada situsnya, karena domain tersebut hanya digunakan sebagai proxy untuk mengarahkan pengunjung ke halaman sebenarnya. Menurut pengelola, server yang menyimpan data kartu atau data pengguna justru tidak turut disita. (Lihat: FBI dan Interpol Sita Situs Jual Beli Data Kartu Curian Joker Stash, Tapi Hanya Dianggap Gangguan Kecil).
Hingga saat ini admin Joker Stash tidak menjelaskan secara detail yang membuat mereka memutuskan untuk menutup situs. Namun, dengan menutup situs ini, tidak berarti administrator situs sekarang kebal dari tuntutan hukum. Otoritas AS sering mendakwa penjahat siber bahkan bertahun-tahun setelah kejahatan terjadi.
Analis Produksi Intelijen di Gemini Advisory, Christopher Thomas, memperkirakan Joker Stash telah menghasilkan ratusan juta dolar dari aktivitas ilegal. Pada 2020 saja, situs itu memposting penjualan lebih dari 35 juta catatan CP (card present) dan lebih dari 8 juta catatan CNP (card not present).
"Pada tahun 2020, pelanggaran utamanya termasuk data yang diumumkan sebagai BIGBADABOOM-III yang membahayakan Wawa, NIRVANA yang membahayakan Islands Fine Burgers & Drinks dan Champagne French Bakery Cafe, dan BLAZINGSUN yang membahayakan Dickey's Barbecue Pit," kata Thomas.
Pencurian data transaksi kartu berbahaya, karena pelaku bisa memakainya sepuassnya untuk berbelanja sampai limit kredit tercapai. Karena itu setiap pemilik kartu kredit disarankan mengaktifkan notifikasi SMS untuk setiap transaksi. Sehingga bila ada transaksi ilegal, bisa langsung diketahui.[]
Editor: Yuswardi A. Suud