Panggilan Spam di Indonesia Tertinggi se-Asia, Terbanyak ke-6 di Dunia

Ilustrasi | Foto: PCmag

Cyberthreat.id – Pengguna ponsel di Indonesia tercatat sebagai penerima panggilan spam terbanyak di kawasan Asia selama 2020.

Sementara, di level dunia, Indonesia menempati peringkat ke-6 terbesar atau turun dari peringkat ke-3 pada tahun lalu.

Hal ini ditunjukkan dalam laporan terbaru dari riset TrueCaller, penyedia layanan identifikasi dan blokir panggilan, bertajuk "Truecaller Insights: Top 20 Countries Affected by Spam Calls in 2020” yang diunggah di blog perusahaan, Selasa (8 Desember 2020).

“Panggilan spam telah berkurang 34 persen di Indonesia tahun ini, dari 27,9 panggilan spam menjadi 18,3 panggilan per bulan,” kata Direktur Komunikasi Truecaller, Kim Fai Kok.

Panggilan spam adalah panggilan telepon yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menawarkan produk atau jasanya, tak sedikit pula panggilan semacan ini berupa penipuan.

Ada lima kategori panggilan spam yang menargetkan pengguna ponsel di Indonesia yakni layanan keuangan, asuransi, operator, penipuan (scam), dan penagih utang (debt collector).



Dari lima kategori itu, panggilan spam terkait layanan keuangan paling banyak yakni 52 persen; posisi yang sama dengan laporan tahun lalu, disusul layanan asuransi (25 persen), operator telekomunikasi (11 persen), penipuan (9 persen), dan penagih utang (3 persen). Pada laporan tahun lalu terdapat kategori telemarketing, tetapi pada 2020 tidak ada kategori tersebut.

“Penawaran layanan keuangan terus meningkat di Indonesia, seperti terlihat dari 52 persen dari total spam,” kata Kim Fai Kok.

Menurut Kim, pandemi Covid-19 ini juga telah mengubah perilaku operator panggilan spam. Meski awal-awal pandemi sempat menurun aktivitasnya,  ternyata tidak untuk beberapa bulan kemudian.

"Spammer sekarang telah menyesuaikan diri dengan pandemi Covid-19," ujarnya.

Brasil menjadi negara dengan peringkat pertama di dunia yang mendapatkan panggilan spam dengan peningkatan 9 persen dibandingkan tahun lalu. Kemudian, diperingkat kedua ada Amerika Serikat, dan Hongaria di peringkat ketiga.

Selain Indonesia, negara di kawasan Asia yang paling terkena dampak panggilan spam antara lain India dan Vietnam.[]

Redaktur: Andi Nugroho