Rumah Sakit Baltimore Diserang Ransomware, Layanan Pasien Terganggu
Cyberthreat.id - Pusat medis terbesar di Baltimore terkena serangan ransomware yang berdampak pada sistem komputer dan prosedur medis ke pasien.
Greater Baltimore Medical Centre (GBMC) di Towson, Maryland, Amerika Serikat, seperti dilansir dari Security Week, mengatakan serangan itu membuat beberapa prosedur medis yang dijadwalkan untuk hari Senin harus dibatalkan.
“Meskipun banyak dari sistem kami mati, GBMC HealthCare memiliki komitmen untuk menjaga perawatan pasien yang aman dan efektif. Kami secara kolektif merespons sesuai dengan proses dan kebijakan kami yang terencana dengan baik untuk serangan siber ini," ungkap GBMC.
Sejauh ini, belum ada rincian lebih detail terkait jenis dan metode serangan.
Serangan ransomware ini merupakan serangan paling baru dari banyak serangan yang memengaruhi penyedia layanan kesehatan selama beberapa bulan terakhir. Pada September lalu, Universal Health Services (UHS) mendapatkan serangan ransomware yang membuatnya harus menutup layanannya di lebih dari 250 lokasi.
Tak hanya itu, pada September lalu juga serangan ransomware berhasi mematikan sistem TI di sebuah rumah sakit di Duesseldorf, Jerman, yang mengakibatkan kematian seorang wanita setelah dia harus dibawa ke kota lain untuk segera mendapatkan perawatan.
Pada akhir Oktober, pemerintah AS memperingatkan rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan tentang ancaman ransomware yang meningkat dan akan segera terjadi. Peringatan tersebut memperingatkan bahwa pelaku ancaman menargetkan sektor perawatan kesehatan dengan malware TrickBot dalam serangan yang sering menyebabkan infeksi ransomware, pencurian data, dan gangguan layanan kesehatan.
Bahkan, peneliti keamanan baru-baru ini menemukan TrickBot telah diperbarui dengan fungsionalitas yang memungkinkannya memindai firmware UEFI / BIOS dari sistem yang ditargetkan untuk menemukan kerentanan.[]
Editor: Yuswardi A. Suud