Petani Kedelai di Brasil Ujicoba Teknologi 5G dari Huawei

Ilustrasi: Reuters

Cyberthreat.id - Di tengah tekanan Amerika Serikat yang mengajak Brasil ikut memboikot teknologi 5G dari perusahaan Huawei asal China, negara bagian pertanian Goias di Brasil meluncurkan proyek percontohan pada hari Kamis (3 Desember 2020) untuk meningkatkan produktivitas dan mengambil tindakan cepat terhadap penyakit tanaman kedelai.

Pemerintah Brasil sendiri memang masih mempertimbangkan apakah akan melarang penggunaan peralatan Huawei dalam lelang spektrum frekuensi 5G tahun depan untuk perusahaan telekomunikasi.

Komunikasi 5G akan memungkinkan produsen untuk memperbaiki tanaman melalui pengumpulan informasi dengan sensor yang ditempatkan di ladang, pada alat pemanen dan drone, sehingga dapat dengan mudah disilangkan dengan data meteorologi dan kelembaban, kata direktur pemasaran Huawei Brasil Tiago Fontes.

Menggabungkan komunikasi broadband cepat dengan pemrosesan data awan waktu nyata akan memberi petani informasi dalam satu jam yang biasanya memakan waktu tiga hari sehingga mereka dapat dengan cepat mengambil tindakan terhadap penyakit dan ancaman lain terhadap tanaman mereka, katanya.

“Kami meluncurkan aplikasi kedelai ini untuk menunjukkan bagaimana 5G yang digunakan dengan drone dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya herbisida,” kata Fontes seperti dilansir dari Reuters, Jumat (4 Desember 2020).

Uji coba tersebut diluncurkan di kota pertanian kedelai Rio Verde, dan menggunakan jaringan 5G yang dibangun oleh perusahaan telekomunikasi Claro, unit dari América Móvil Meksiko.

Perwakilan Huawei menolak mengomentari laporan bahwa aturan yang disusun untuk lelang frekuensi spektrum pada paruh pertama tahun 2021 tidak mengecualikan Huawei.

Surat kabar Folha de S.Paulo melaporkan pada hari Kamis, mengutip sumber pemerintah, bahwa regulator telekomunikasi Anatel telah mengusulkan aturan yang tidak mengecualikan Perusahaan China.

Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro harus membuat keputusan apa pun tentang larangan Huawei. Pemerintahannya telah mendapat tekanan dari pemerintahan Trump untuk mengecualikan Huawei karena masalah keamanan.

Perusahaan telekomunikasi di Brazil, seperti Claro, menentang larangan tersebut karena sudah menggunakan peralatan Huawei.[]