Hingga 2024, BAKTI Bangun Akses Internet di 109.000 Titik Layanan Publik
Cyberthreat.id – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI berencana membangun akses internet di 109.904 titik layanan publik hingga 2024.
"Hingga 2024 kami akan menghadirkan titik layanan publik agar tersedia layanan internet cepat," ujar Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Latief, dalam sedaring bertajuk "Literasi Digital: Berbagi Informasi Penuh Toleransi di Pesta Demokrasi", Kamis (3 Desember 2020).
Proyek penyediaan internet publik itu akan dimulai pada 2021 dengan jumlah 7.904 titik. Lalu, pada 2022 sejumlah 22.000 titik, 2023 sejumlah 40.000 titik, dan 2024 sejumlah 40.000 titik.
Menurut dia, sebanyak 150.000 titik layanan publik yang masih memerlukan akses internet memadai. Layanan tersebut tersebar di sekolah/pesantren, pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, polsek, kementerian/lembaga, dan lain-lain.
Saat ini, katanya, akses internet di ruang publik yang telah dilayani sebanyak 351.112 titik dari total 501.112 titik layanan publik.
Untuk 150.000 titik layanan publik tersebut, kata Anang, akan dibantu dengan satelit SATRIA yang baru dirilis pada pertengahan 2023 menggunakan roket peluncur SpaceX. Saat ini, kata Anang, sedang disiapkan di Prancis.
Satelit SATRIA diklaim Anang untuk melengkapi infrastruktur internet yang dibangun. "SATRIA ini satelit pertama di Asia yang akan melayani untuk konektivitas digital di Indonesia," tuturnya.
Selain membangun akses internet di titik layanan publik, Anang mengatakan BAKTI berencana menghadirkan akses 4G di 9.113 desa/kelurahan. Sisanya, kata Anang, yakni 3.435 akan dibangun oleh para operator. Dengan kata lain, 12.548 desa/kelurahan direncanakan akan terjangkau 4G pada 2022.
Anang pun menyoroti bahwa ada yang perlu diwaspadai ketika nanti telah saling terkoneksi, terutama meningkatnya ancaman siber, salah satunya, informasi hoaks.
Sejak Agustus 2018 hingga 30 November 2020, Kementerian Kominfo mendeteksi sebanyak 7.417 hoaks dan paling tinggi pada saat Pilpres 2019.[]
Redaktur: Andi Nugroho