Interpol dan Polisi Nigeria Bekuk Tiga Tersangka Kejahatan Modus BEC, 50 Ribu Korban Teridentifikasi

Ilustrasi via CyberEd

Cyberthreat.id - Kepolisian Nigeria bersama Interpol dan Grup-IB berhasil menangkap tiga pelaku kejahatan terorganisir yang melakukan Business Email Compromise (BEC).

Menurut Grup IB, BEC adalah jenis serangan phising email yang mengandalkan manipulasi psikologis. Email yang dikirim para pelaku ini menargetkan orang-orang tertentu dalam suatu organisasi atau dikirim secara massal. Seringkali penjahat mengirim email phising sebagai permintaan pengiriman uang, komunikasi SDM atau proposal bisnis yang nyatanya bertujuan untuk mencuri data rahasia.

Tiga tersangka yang menjalankan BEC, berinisial OC (32), IO (34), dan OI (35) itu ditangkap di Lagos, Nigeria. Menurut Interpol, seperti dikutip dari Threatpost, tersangka ini mengembangkan tautan dan domain phising, kemudian melakukan kampanye email massal dengan menyamar sebagai perwakilan organisasi.  Kampanye email phising yang dijalankan berkedok pesanan pembelian, pertanyaan produk, dan bantuan Covid-19.

Melalui kampanye email phising ini, tersangka yang menyamar sebagai organisasi resmi menyebarkan 26 program malware, spyware dan alat akses jarak jauh termasuk AgentTesla, Loki, Azorult, Spartan and the nanocore and Remcos Remote Access Trojans.

"Program-program ini digunakan untuk menyusup dan memantau sistem organisasi korban dan individu, sebelum meluncurkan penipuan dan menyedot dana," kata Interpol.

Sementara penyelidikan masih berlanjut, tetapi kata Interpol, sejauh ini ada 50 ribu korban yang telah diidentifikasi.


Para tersangka yang ditangkap |  Sumber foto: Situs Interpol

Direktur Kejahatan Maya Interpol, Craig Jones pun menyoroti kerja sama antara semua pihak dalam penyelidikan ini sangat penting. Pasalnya, geng ini bukan geng kejahatan biasa.

“Grup ini menjalankan model bisnis kriminal yang mapan. Dari infiltrasi hingga menguangkan, mereka menggunakan banyak alat dan teknik untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Kami berharap dapat melihat hasil tambahan dari operasi ini, ”katanya.

Menurut Grup IB, tersangka ini merupakan bagian dari geng kejahatan yang telah dilacak pihaknya sejak 2019. Catatan Grup IB, etidaknya sejak 2017 geng ini telah membahayakan setidaknya 500 ribu entitas sektor pemerintah dan swasta di lebih dari 150 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Jepang, dan Nigeria. Grup IB pun telah membagikan temuannya ini kepada Direktorat Kejahatan Maya Interpol.[]

Editor: Yuswardi A. Suud