Maradona Meninggal, Situsnya Pernah Diserang Hacker yang Balas Dendam

Tampilan Situs Maradona setelah diretas hacker | Arsip dailymail.co.uk

Cyberthreat.id - Pesepakbola legendaris yang populer lewat gol "Tangan Tuhan", Diego Maradona, meninggal dunia pada Rabu malam (25 November 2020) waktu Indonesia. Meninggal dalam usia 60 tahun, Maradona dikabarkan terkena serangan jantung.

Sebagai pesepakbola handal, Maradona dicintai oleh sebagian orang, tapi dibenci oleh sebagian yang lain. Pada 2009, setelah Argentina mengalahkan Peru dalam kualifikasi Piala Dunia 2010, peretas Peru melampiaskan kemarahannya dan melakukan aksi balas dendam dengan meretas situs pribadi Maradona yang beralamat di www.diegomaradona.com.

Dikutip dari Daily Mail, aksi balas dendam itu dilakukan oleh peretas yang menggunakan nama samaran Elite-Peruvian.

Halaman depan situsnya diubah dengan gambar Maradona yang menangis dengan sebuah pesan: 'Kami membuatmu menangis.'

Peretas juga menempatkan foto tim nasional Peru lengkap dengan lagu kebangsaannya. Di samping foto itu, peretas menulis,"Untuk bocah cengenf terbesar sepanjang masa. Anda mengalahkan kami di sepak bola, tetapi kami mengalahkan Anda di internet."

Di bagian lain situs itu, pelaku memajang kartun Maradona yang tampak mengendus garis putih di lapangan sepak bola, merujuk pada Maradona yang pernah kecanduan kokain.

Situs itu kini tak lagi aktif. Saat Cyberthreat.id mengaksesnya pada Kamis (26 November 2020), kunjungan dialihkan otomatis ke laman Facebook milik Maradona.

Kini, Maradona telah pergi untuk selamanya, meninggalkan rasa kehilangan mendalam untuk dunia sepakbola.

Pele, pesepakbola legandaris seangkatan Maradona dari Brasil mengungkapkan rasa duka itu dengan selarik kalimat duka,"Saya kehilangan sahabat dan dunia kehilangan sosok legenda. Banyak cerita yang ingin saya sampaikan, tetapi sekarang, semoga Tuhan memberi kekuatan pada keluarga yang ditinggalkan. Suatu hari nanti, saya harap kami bisa bermain sepak bola bersama di langit."

Junior Maradona sesama orang Argentina, Lionel Messi, dalam sebuah pesan yang dituangkan di Instagram berkata, "Sebuah hari menyedihkan untuk semua rakyat Argentina dan bagi dunia sepak bola. Dia meninggalkan kita, tetapi tidak akan menghilang, karena Diego itu abadi." []