Ratusan Game Simulator Terinfeksi “Virus Iklan"
Jakarta, Cyberthreat.id – Check Point Software Technologies Ltd, perusahaan teknologi asal Israel, menemukan jenis adware seluler baru yang menginfeksi sekitar 206 aplikasi di Google Play Store. Bahkan, aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 150 juta kali oleh pengguna Android.
Adware sebetulnya perangkat lunak iklan, tapi dia bisa bersifat jahat (malware). Adware jahat atau “virus iklan” yang ditemukan tersebut oleh peneliti Check Point dijuluki “SimBad” karena sebagian besar aplikasi yang terinfeksi adalah game simulator.
Setelah diinstal, malware yang diunduh itu akan menghapus ikon aplikasi (launcher) dan aktif di latar belakang. SimBad memiliki kemampuan dalam tiga hal, yaitu menampilkan iklan untuk meraup keuntungan, phising, dan menginfeksi aplikasi lain.
Menurut Check Point, Google telah mengetahui adanya adware tersebut dan telah menghapus sejumlah aplikasi yang terinfeksi. Meski telah dihapus oleh Google, bukan berarti aplikasi tersebut terhapus dari perangkat pengguna. Daftar aplikasi yang terinfeksi bisa dilihat di sini.
Aviran Hazum, koordinator peneliti Check Point, Rabu (13/3/2019), mengatakan malware tersebut memiliki potensi untuk berkembang menjadi ancaman yang lebih besar.
Google enggan memberikan komentar terkait temuan tersebut. Biasanya Google cenderung enggan membahas soal penghapusan aplikasi karena hal seperti itu seringkali terus terjadi. Tahun lalu, misalnya, data resmi Google menyebutkan, jumlah aplikasi buruk yang telah dihapus mencapai 700 ribu.