Jurnalis dan Media Alami Serangan Siber Setelah Ungkap Korupsi Kepala Staf Presiden Angola
Cyberthreat.id- Jurnalis dan media di Angola mengalamiserangan siber setelah melaporkan kasus korupsi yang terjadi di pemerintahan.
Dikutip dari Info Security Magazine, media onine independen Correio Angolense mendapat serangan DDoS setelah menerbitkan berita mengenai korupsi yang dilakukan oleh kepala staf presiden. Akibatnya, situs web itu tidak dapat diakses sejak 25 September.
Correio Angolense menerbitkan sebuah laporan berita mengenai kasus korupsi Edeltrudes Costa. Laporan berita ini pertama kali dibuat oleh saluran TV Portugis Televisão Independente (TVI) dan didalami oleh Correio Angolense.
TVI melakukan penyelidikan setelah perusahaan milik Costa diberikan beberapa kontrak besar oleh pemerintah, termasuk kontrak bernilai jutaan dolar untuk merenovasi bandara Angola. TVI menuduh Costa mentransfer uang publik yang dibayarkan ke bisnisnya ke rekening luar negeri di Panama dan Portugal, yang digunakannya untuk membeli properti mewah.
Editor Correio Angolense, Graça Campos, mengatakan kepada Reporters Without Borders (RSF) bahwa situs mereka diserang oleh ribuan upaya koneksi simultan yang membuat situs mereka tidak bisa diakses sama sekali.
Selain Correio Angolense, seorang mantan koresponden RSF di Angola, yang saat ini menjadi jurnalis lepas Siona Casimiro, juga menjadi target serangan siber setelah dia menangani kasus penggelapan Costa, meskipun tidak dijelaskan seperti apa serangan siber yang dialaminya.
Pemberantasan korupsi telah menjadi salah satu janji utama Presiden João Lourenço sejak kemenangannya pada 2017 lalu. Ketika berita dugaan kejahatan Costa mencuat, sekitar 200 orang turun ke jalan di ibu kota negara untuk memprotes dan menyerukan pengunduran diri kepala staf.
Kampanye Lourenço melawan korupsi menyebabkan José Filomeno dos Santos dipenjara pada bulan Agustus, putra mantan presiden Angola José Eduardo dos Santos, yang menjabat sebagai kepala negara negara itu dari 1979 hingga 2017.
José Filomeno dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah melakukan pengalihan. pendapatan minyak dari dana kekayaan Angola, yang dia awasi dari 2013 hingga 2018. Saat ini, penyelidikan sedang berlangsung terhadap aktivitas saudara tirinya Isabel dos Santos, yang dicurigai melakukan kejahatan dalam hal penggelapan dan pencucian uang selama dia bertugas di salah satu perusahaan minyak negara Sonangol.[]
Editor: Yuswardi A. Suud