BSSN-Huawei Cyber Scout Hunt

Fungsi dan Cara Amankan Penyimpan Cloud dari Praktisi Analisa Data

Chief Strategy Officer perusahaan data analytic Provetic, Shafiq Pontoh

Cyberthreat.id - Chief Strategy Officer perusahaan data analytic Provetic, Shafiq Pontoh, menilai karena cloud computing itu terhubung dengan internet dan berisi data-data yang kita simpan maka sisi keamanannya memang penting untuk dipahami.

Hal itu diungkapkannya dalam acara BSSN-Huawei Cyber Scout Hunt "Security in Cloud Technology", Jumat (9 Oktober 2020).

Dari sisi keamanannya, secara pribadi Shafi menerapkan password pada dokumen-dokumen yang disimpan di cloud. Dia mengingatkan agar menggunakan password yang unik, tetapi jangan sampai lupa dengan password yang diterapkan.

Secara perusahaan, di Provetic, Shafi menyampaikan bahwa pihaknya melakukan pengamanan secara fisik dengan menyiapkan penyimpanan yang berwujud fisik.

“Penyimpanan datanya juga untuk data-data yang sudah diolah atau data-data mentah kita taruh di cloud, tapi kita juga siapkan beberapa storage di eksternal hardisk juga. Jadi secara fisik,” ujarnya.

Pengamanan secara fisik ini, kata Shafiq,  dilakukan untuk berjaga-jaga ketika nantinya cloud itu tidak bisa diakses.

“Just in case kita tidak bisa connect ke cloud, maka kita ada fisiknya. Kalau udah connect-nya ke cloud itu enaknya, kapanpun, dimanapun selama ada akses internet, selama punya device untuk connect ke internet-nya itu bisa digunakan,” kata dia.

Tips dalam pemanfaatan cloud secara aman
Menurut Shafiq, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menggunakan cloud secara aman. Pertama, kita harus paham betul terms of service penyedia jasa layanan cloud itu. Intinya,  kata dia, untuk mengetahui apa yang perlu diantisipasi terhadap pemanfaatan layanan yang disediakan penyedia jasa cloud itu.

“Jangan sampai kita mencoba menggunakan service cloud, tapi kita tidak paham tentang terms of servicenya. Itu perlu dibaca, memang betul banyak sekali, tetapi di internet juga bisa dicari. Misalnya term of service-nya cloud computing atau cloud service tersebut ada poin-poin yang perlu diantisipasi tidak sih, atau yang jadi highlight, karena itu penting,” kata dia.

Kedua, menentukan sesuai dengan kebutuhan. Menurut dia, ketika berlangganan jasa penyedia cloud maka lihatlah dari sisi kebutuhan.

“Misalnya pakai Microsoft 365 berarti kebutuhan kita untuk dokumen di cloud. Untuk berinteraksi dengan orang lain untuk menggunakan dokumen yang sama, berarti itu sesuai kebutuhan. Jangan sampai kita ingin paling komplit tapi pakainya cuma  sedikit,” ujarnya.

Ketiga, menerapkan kata sandi yang kuat bagi folder atau dokumen yang disimpan. Ia menekankan menerapkan kata sandi yang cukup panjang dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol, tapi juga yang tidak susah diingat. Ia juga menekankan bahwa dalam menggunakan platform chatting yang menaruh datanya di cloud maka pastikan juga untuk mengaktifkan 2-way-verification untuk mengamankannya.

Shafiq pun mendorong Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) agar tak hentinya melakukan edukasi kepada publik terkait keamanan dan pemahaman literasi digital untuk menjaga data sendiri, serta BSSN melakukan perlindungan terhadap data yang tersimpan di cloud.

“Edukasi ke publik perlu diperbanyak itu harapan saya, karena cloud inikan sangat memudahkan sekali, tetapi publik juga perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang mesti diantisipasi, sebagai risiko-risikonya. Menurut saya peran BSSN untuk edukasi publik juga sangat penting, saya juga berharap mungkin BSSN ikut bantu menjaga sekuriti data-data yang ada di langit sana.” kata dia.

Cloud Computing Tak Hanya untuk Simpan Data
Menurut Shafiq, cloud computing berguna sekali di era big data ini tidak hanya untuk menyimpan file tetapi juga untuk pemrosesan data serta pengolahan data untuk strategi marketing.

Ia mencontohkan dalam proses big data ini bisa menggunakan cloud computing. Seperti halnya pemilik usaha jualan kopi yang menganalisa data transaksinya ketika jualan kopi di salah satu outlet, menganalisis datanya menggunakan cloud computing, semua datanya tersimpan di situ. Dari hasil analisa data-datanya itu, kemudian dibawa datanya ke investor untuk dijelaskan terkait strategi untuk menghasilkan profit.

“Jadi untuk era big data ini, cloud computing penting untuk menganalisa, bayangkan kalau ini ada seratus outlet, dia bisa melakukan efisiensi yang luar biasa.“ kata dia. []

Editor: Yuswardi A. Suud