RedDoorz Alami Kebocoran Data, Pelanggan Diminta Ganti Password
Cyberthreat.id – RedDoorz, startup penyedia pemesanan kamar hotel secara daring asal Singapura, mengalami kebocoran data, demikian dalam pengumuman yang disampaikan kepada pelanggan yang diketahui Cybertrheat.id, Sabtu (26 September 2020).
Dalam email yang ditujukan kepada pelanggan dengan subjek "Pemberitahuan penting mengenai privasi data", RedDoorz mengatakan, awal pekan ini mereka menyadari ada insiden yang melibatkan terjadinya akses tidak sah pada sistemnya yang berisikan data pribadi pelanggan.
Insiden tersebut, kata RedDoorz, terjadi pada pekan pertama September. Data yang diduga bocor itu mencakup nama, alamat email, nomor telepon, alamat, dan detail pemesanan.
“Namun, kami bisa pastikan bahwa data terkait informasi finansial Anda, seperti informasi kartu kredit atau password yang disamarkan tidak termasuk dalam data yang dibobol,” kata Chief Technology Officer dan Co-founder RedDoorz, Kunwar Asheesh Saxena.
Kunwar mengatakan bahwa kata sandi akun RedDoorz pelanggan dienkripsi, tetapi ia menyarankan pengguna untuk mengganti kata sandi serta tidak menggunakan kata sandi tersebut untuk akun daring lainnya.
RedDoorz sedang menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan di saat yang bersamaan pihaknya melakukan peninjauan terhadap sistem teknologi informasi dan keamanan RedDoorz.
Kunwar mengatakan RedDoorz telah mengubah semua kunci akses sistem dan akses kredensial, dan mengaktifkan otentikasi bertingkat jika memungkinkan.
“Kami juga bersiap untuk mengambil langkah tegas terkait peraturan privasi data di setiap negara operasional RedDoorz yang terkena dampak insiden ini” kata Kunwar.
Namun,ia tidak menjelaskan negara mana saja yang terdampak atas insiden ini.
Sejak berdiri 2015, RedDoorz menjadi penyedia pemesanan penginapan yang cukup populer di Asia Tenggara, tak terkecuali di Indonesia.
Di situs webnya, RedDoorz mengklaim memiliki lebih dari 1.000 properti di Indonesai yang tersebar di destinasi terkenal. RedDoorz telah menjangkau pelanggan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bogor, Malang, Makassar, Semarang, Palembang, Manado, Lampung, Solo, Batam, dan Cirebon.
RedDoorz meminta maaf atas kejadian ini dan pihaknya mengklaim telah menerapkan langkah-langkah pengamanan serta tindakan untuk meminimalisir risiko kejadian serupa terjadi di masa depan.
RedDoorz mengarahkan pengguna yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait insiden ini bisa mengirimkan pertanyaan ke privacy@reddoorz.com.
Cyberthreat.id pun telah menghubungi RedDoorz melalui email tersebut, tapi belum mendapatkan jawaban.[]
Redaktur: Andi Nugroho