BI: Transformasi Digital Perbankan Harus Dibarengi Keamanan Siber

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Perkembangan teknologi digital diakui membuka peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara baru saat pandemi Covid-19. Namun, hal itu harus dibarengi dengan keamanan siber (cybersecurity).

Hal itu disampaikaan Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, saat berbicara dalam webinar bertajuk "Transformation In Financial Industry: Shifting of Service Into Digital Platform in The Era of New Normal", Selasa (22 September 2020).
 
Filianingsih mengatakan tranformasi digital tidak hanya bicara soal teknologi, tetapi juga sumber daya manusia (SDM). Terlebih perkembangan teknologi dan tranformasi digital juga harus dibarengi dengan cybersecurity, keamanan konsumen, manajemen risiko, dan SDM yang menguasai teknologi sebagai penyeimbang digitalisasi.

Untuk melakukan tranformasi digital ini, Filianingsih menyebutkan, ada 3 elemen penting yang harus ditanamkan pada mindset semua pihak yang bergerak di industri keuangan agar proses tranformasi digital berjalan dengan baik, yaitu;

1. Customer experience
Mindset perbankan dalam berinovasi dan menciptakan produk serta layanan keuangan harus mengedepankan kebutuhan nasabah/konsumen (consumer centric) sebagai keunggulan yang kompetitif.

Ini merupakan hal baru bagi perbankan karena mereka biasanya hanya menawarkan produk dan layanan yang standar beralih ke digital. Sehingga sangat penting mindset perbankan untuk berinovasi dengan mengutamakan apa yang dibutuhkan oleh konsumennya.

2. Inovasi dan lingkungan yang bersaing
Di era digital saat ini sekat-sekat industri semakin kabur dan landscape industri banyak berubah, tidak hanya terjadi dalam satu bidang industri saja tetapi ke lintas industri.

Salah satunya yang dilakukan oleh fintech yang hadir dengan menawarkan ekosistem sebagai solusi. Mulai dari Ride Hailing, E-commerce, Payment Gateway, non bank e-money, logistics, restaurant, lending.

3. Stabilitas keuangan
Digalisasi perlu bergerak seiring dengan upaya menjaga stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan serta kelancaran sistem pembayaran.

Filianingsih menambahkan, guna mendukung tranformasi digital di bidang keuangan, BI mengeluarkan inisiatif BSPI 2025 yang berorientasi penuh pada upaya membangun ekosistem yang sehat dan menjadi pemandu perkembangan keuangan digital di Indonesia, serta menjaga keseimbangan industri yang inovatis, kolaboratif, dan mengoptimalkan data dengan mengutamakan keamanan.

"Ujung dari tranformasi digital yang dilakukan saat ini adalah untuk mewujudkan cita cita bersama yaitu ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan mensejahterakan masyarakat," ujarnya.[]

Editor: Yuswardi A. Suud