Lagi, Jurnalis Jadi Korban Doxing, Foto Anak Hingga Informasi Keluarga Disebar di Medsos
Cyberthreat.id - Kasus Doxing kembali menimpa jurnalis yang menjalankan tugasnya. Jurnalis Liputan6.com Cakrayuri Nuralam dikuliti habis oleh pelaku doxxing dengan cara menyebarluaskan informasi pribadi di media sosial diduga karena sebuah pemberitaan.
Serangan doxing dengan skala masif mulai terjadi pada Jumat 11 September 2020. Sekitar pukul 18.20 WIB, akun Instagram @d34th.5kull mengunggah foto korban tanpa izin dengan berbagai narasi ancaman dan menakut-nakuti.
Pemimpin redaksi Liputan 6.com, Irna Gustiawati, dalam keterangan persnya menyatakan doxing yang menimpa jurnalis merupakan bentuk tindakan kekerasan yang sangat berbahaya sekaligus pelanggaran terhadap UU Pers.
"Apalagi mencantumkan link yang mengarah kepada alamat rumah, foto keluarga, termasuk foto anak bayi sang wartawan, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan materi berita yang ditulis," demikian keterangan Irna Gustiawati kepada awak media, Sabtu (12 September 2020).
Setidaknya terdapat empat akun Instagram yang sudah teridentifikasi melakukan doxing terhadap korban. Data pribadi dan informasi sensitif disebarkan, tetapi jejak digital sharing dan reshare informasi sensitif menyebar secara masif hanya dalam hitungan jam.
Ketua Divisi Advokasi AJI Jakarta, Erick Tanjung, mengatakan potensi serangan doxing terhadap jurnalis akan meningkat seiring dengan meningkatnya kontestasi politik seperti Pilkada tahun ini. Ia sepakat doxing dikategorikan sebagai aksi kekerasan dan teror terhadap jurnalis.
"Kita mendesak aparat Kepolisian untuk mengusut tuntas segala bentuk tindak kekerasan terhadap jurnalis," kata Erick yang dihubungi Cyberthreat.id sedang mendampingi korban.
Salah seorang rekan jurnalis yang ikut mendampingi Cakrayuri Nuralam mengatakan korban ketakutan karena informasi yang sudah tersebar menyangkut keluarga besar dan menunjuk alamat rumah, nomor telepon, dan link akun privat yang mengarah ke foto keluarga, termasuk foto sang bayi.
"Saat ini (korban) sudah ganti nomor ponsel," ujar jurnalis tersebut yang berharap nomor korban yang lama tidak disalahgunakan. []