CIO Ungkap Transformasi Digital UII Menggunakan HCI Nutanix dan Karbon Platform
Cyberthreat.id - Chief Information Officer (CIO) Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Mukhammad Andri Setiawan mengatakan infrastruktur IT telah menjadi tulang punggung (backbone) universitas sejak tiga tahun terakhir.
UII memiliki sekitar 25 ribu mahasiswa dan 3 ribu mahasiswa pertukaran (dalam dan luar negeri) yang semuanya sudah mendapat dukungan metode belajar dengan berbagai software dan teknologi.
Termasuk mengembangkan software in-house untuk mendukung operasional universitas.
"Jadi Anda bisa bayangkan betapa besarnya mahasiswa di UII yang saat ini sudah menjadikan IT sebagai backbone," kata Mukhammad Andri Setiawan saat berbincang dengan Direktur Marketing Nutanix, Sean Roth, dalam diskusi virtual, Jumat (11 September 2020).
Proses transformasi digital UII dimulai sejak 2017. UII, kata dia, butuh waktu setahun untuk mempersiapkan proses transformasi yang diawali dengan menjadikan UII sebagai pengguna Cloud Native (on premise) menggunakan Hybrid Cloud Infrastructure (HCI) Nutanix Innovations dan Karbon Platform Services dengan Kubernetes sebagai Platform-as-a-Service (PaaS).
Menjadikan IT sebagai backbone menurut Mukhammad Andri artinya setiap divisi dan departemen di UII sudah terkoneksi dan menggunakan otomasi dengan berbagai adopsi teknologi.
Pada awalnya, masih banyak yang beranggapan IT sebagai beban sehingga mengubah mindset ternyata cukup berat. Kebutuhan untuk memodernisasi infrastruktur semakin terasa ketika banyak sistem mengalami masalah seperti integrasi, compatibility, atau inkonsistensi data.
"Ketika itu aplikasi dan software yang kami gunakan sudah berusia lebih dari 10 tahun. Saat mahasiswa mengakses suatu layanan secara bersamaan, itu sistem kampus kewalahan. Mahasiswa frustrasi karena banyak terjadi error," ujarnya.
Adopsi berbagai solusi teknologi membantu UII memeriksa segala kesalahan dalam layanan. Misalnya melihat kesalahan dalam kontainer, dalam Kubernetes, sehingga bisa langsung dicek satu per satu.
"Fokus ke depan adalah bagaimana UII mempercepat kemajuan karena saat ini kami sudah punya platform dan aplikasinya. Layanan dan solusi kami untuk mahasiswa kini jauh lebih cepat. Kami juga men-deliver product lebih cepat."
Dampak yang Dirasakan
Awal mula menggunakan Karbon Platform Service dengan Kubernetes sebagai PaaS, Mukhamad Andri mengatakan ketika itu SDM-nya masih awam. Kini, berbagai vendor bahkan mendatangi UII untuk dijadikan sebagai tempat belajar dan bertransformasi digital.
Adapun Kubernetes-based multicloud Platform-as-a-Service (PaaS) memberikan solusi seperti: Keamanan yang dikelola sistem otomatis, untuk mempercepat perancangan dan pemasangan aplikasi berbasis micro services di semua cloud.
Kubernetes PaaS juga memberi pengalaman layanan terkelola dan siap bagi para perancang software dalam menciptakan dan menjalankan aplikasi cloud native sambil memisahkan aplikasi dari infrastruktur yang mendasarinya secara sepenuhnya
Untuk solusi Inovasi HCI telah dirasakan dampaknya oleh UII seperti kecepatan kinerja yang meningkat sampai 50 persen. Jaringan native virtual untuk menyederhanakan penerapan multi-cloud. Menyajikan monitoring menyeluruh untuk mendukung strategi Zero-Trust. Memperluas kemampuan otomatisasi dan budgeting ke sumber daya private cloud
"UII akan memperluas perjalanannya di bidang networking, security, kinerja, dan otomatisasi untuk mendukung mahasiswa dan universitas." []