Kerja Sama Kompetensi SDM Huawei-BPPT Diikuti Lebih Dari 400 Peserta

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Huawei Indonesia melanjutkan kerja sama kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) lewat serangkaian pelatihan secara daring untuk meningkatkan pengetahuan dan capacity building di bidang TIK.

"Pelatihan di bidang TIK dengan mengangkat tema-tema aktual yang digelar bersama secara virtual oleh BPPT dan Huawei Indonesia sangat dibutuhkan untuk memperkuat pondasi pembangunan kapasitas dan kompetensi SDM kami," kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam siaran pers Huawei kepada Cyberthreat.id, Rabu (2 September 2020).

Program pelatihan melibatkan lebih dari 400 peserta dari berbagai latar belakang, menyajikan berbagai topik menarik untuk membekali SDM BPPT dalam mengantisipasi tantangan di bidang TIK yang semakin kompleks seperti 5G, Cloud, Big Data, dan Kecerdasan Artifisial (AI).

Pada keseluruhan rangkaian pelatihan yang telah dilaksanakan sejak pertengahan hingga akhir Agustus 2020, terdapat empat sesi dengan beragam tema aktual, seperti 5G Open Mind-Set, Cloud-based Service Overview, Artificial Intelligence Technology Overview dan “Big Data Application Best Practice Sharing”.

"Melalui kerja sama ini, SDM di BPPT diharapkan makin siap menjadi bagian dari akselerator transformasi digital," ujarnya.

BPPT, kata Hammam, akan terus memperkuat kompetensi lembaga dalam mengoptimalkan pendayagunaan teknologi yang semakin maju dan berkembang untuk berbagai kepentingan, seperti untuk ketahanan pangan, layanan kesehatan, pendidikan dan riset, mobilitas dan smart city di Indonesia, selaras dengan misi BPPT: "Solid, Smart, dan Speed".

Ken Qi, VP Public Affairs and Communication Huawei Indonesia, berharap kerja sama kompetensi SDM ini bisa berkontribusi terhadap BPPT dalam penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.

"Selain bekerja sama dengan BPPT, Huawei juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset, perguruan tinggi, para praktisi dan akademisi di Indonesia untuk turut mempersiapkan dan mengembangkan SDM yang kompeten dan berketerampilan tinggi dalam dunia digital," kata Ken Qi.

Huawei, kata dia, juga terlibat dalam menyiapkan tolok-ukur berstandar global untuk pengembangan teknologi yang dibutuhkan oleh industri dalam negeri Indonesia melalui pemanfaatan teknologi AI, Cloud, IoT, Big Data dan 5G dari Huawei, serta Huawei Mobile Services (HMS).

Untuk itu, Huawei telah didukung oleh sekitar 96.000 karyawan yang fokus di bidang riset dan pengembangan, meliputi lebih dari 700 PhD spesialis matematika, lebih dari 200 PhD di bidang fisika dan kimia, serta lebih dari 5.000 PhD di bidang teknik. Huawei juga telah membangun kemitraan dalam riset dan inovasi dengan lebih dari 300 universitas dan dengan lebih dari 900 lembaga atau institusi riset di dunia.

"Huawei yakin bahwa pembangunan ekosistem infrastruktur TIK Indonesia yang tangguh, seperti 5G, IoT, Fibre Network, Cloud, dan AI akan mampu mendukung percepatan pemulihan ekonomi Indonesia, menuju Indonesia yang cerdas dan semakin terhubung." []