Tips Bekerja dari Rumah via Video Call: Batasi Waktu hingga Ambil Waktu Rehat

Ilustrasi. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat rapat menggunakan Zoom. | Foto: Twitter Boris Johnson

Cyberthreat.id – Tahun 2020 bisa disebut sebagai tahun panggilan video (video call).

Di tengah pandemi Covid-19, aplikasi-aplikasi ini menuju puncak kepopulerannya, sebut saja Zoom, Google Meet, WebEx, Microsoft Teams, dan lain-lain.

Di versi lokal, ada Cloudx yang dimiliki Telkomsel juga Jumpa.id yang belakangan dipakai dalam beberapa kali sedaring Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Panggilan video dalam lima bulan terakhir telah menjadi kebiasaan baru orang-orang di dunia, mulai bekerja, belajar, atau pertemuan biasa orang-orang terdekat.

Bekerja atau belajar dari rumah memaksa setiap orang harus fokus dan disiplin; bahkan bekerja boleh dibilang “lebih melelahkan” karena harus berbagi dengan pekerjaan rumah dan mengajari anak-anak belajar.

Google baru-baru ini mengenalkan panggilan video yang bisa dibuat lebih menyenangkan dan menarik. Dengan Chromecast, pengguna bisa menghubungkan aplikasi Meet dan Duo ke TV atau Smart Display sehingga video call terasa lebih lebar—belajar jarak jauh pun lebih lega.

Meski panggilan video begitu mudah, tinggal klik, bukan berarti harus selalu melakukannya berjam-jam. Ada masa tubuh untuh rehat. Apalagi berjam-jam harus memandang layar monitor atau ponsel pintar berukuran 6 inci—Anda bisa merasakan efek ke mata, bukan?

Mental Health Counselor and Manager of Behavioral Health Services for Rochester Regional Health, Kathleen Crowley, mengatakan ada beberapa efek buruk panggilan video jika terlalu berlebihan.

Crowley juga mengkritik kepada perusahaan agar tidak menjadi panggilan video sebagai "bentuk intimidasi", bahwa para karyawannya benar-benar bekerja di rumah.

“Anda tidak boleh meminta karyawan Anda untuk menggunakan video sehingga Anda dapat memastikan bahwa mereka bekerja,” kata dia seperti dikutip dari rochesterregional.org, diakses Minggu (30 Agustus 2020).

“Video seharusnya untuk memastikan Anda dapat melihat karyawan Anda dan bahwa mereka baik-baik saja, terutama sekarang ketika kecemasan tentang masa depan, ekonomi, dan kesehatan kita tinggi,” ia menambahkan

Tetapkan batasan

Panggilan video bisa berjalan berjam-jam, tapi sebaiknya harus ada batasan. Batasan ini disesuaikan dengan kenyamanan peserta. Terlalu lama juga membuat panggilan video rapat bisa membosankan dan tidak fokus.

Pisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi

Sebaiknya sebelum panggilan video untuk bekerja, selesaikan pekerjaan rumah. Jangan sampai kesibukan kantor tiba-tiba direcoki pekerjaan rumah tangga.

“Membagi kehidupan pribadi Anda dari kehidupan kerja penting untuk kesehatan mental. Sayangnya, tidak semua orang memiliki ruang untuk mengatur video call di berbagai area di rumah mereka,” ujar Crowley.

Ia menyarankan agar ada ruang kerja tersendiri ketika bekerja dari rumah. Ini akan membantu dalam pelepasan emosi. “Di tempat kerja Anda, Anda dapat dengan lebih mudah masuk ke mode 'kerja', sementara di ruang pribadi Anda cenderung mengobrol dengan teman dan keluarga,” kata dia.

Ambil waktu istirahat

Dalam keadaan kerja normal, ada waktu-waktu istirahat. Begitu pula, bekerja atau belajar dari rumah juga perlu rehat. Jangan paksa bekerja terus-menerus lantaran Anda bisa melakukannya. Ini tidak baik bagi psikologis dan fisik.

“Anda memang bisa menjadi lebih produktif, tap justru bisa memicu kejenuhan,” ujar Crowley.

Pada 2015, sebuah studi terhadap 1.000 orang tentang manfaat bekerja dari rumah menunjukkan, selama periode sembilan bulan memang kinerja meningkat 13 persen dan tingkat berhenti karyawan turun 50 persen.

Lalu, pada 2017, Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Eurofund menemukan bahwa bekerja dari jarak jauh membuat orang bekerja lebih intens, dan dalam beberapa kasus, menyebabkan "stres dan kelelahan karyawan yang lebih besar," dan "masalah kesehatan dan kesejahteraan pekerja, Kata laporan itu.

“Kecemasan dan frustrasi muncul ketika orang berpikir mereka harus selalu melakukan sesuatu dan mereka meningkatkan harapan mereka untuk diri mereka sendiri,” kata Crowley.

Menurut Crowley, ketika butuh istirahat mental ekstra dari pekerjaan, menjauhlah dari layar komputer dan tolak obrolan video.

“Pergi jalan-jalan, berbicara dengan orang terdekat atau teman sekamar Anda, atau mengangkat telepon dan menelepon seseorang dan mendiskusikan sesuatu selain pekerjaan Anda. Kita semua membutuhkan istirahat mental," kata dia.

Jangan memaksakan diri

Jika telah merasa lelah, sebaiknya dipaksa berhenti. Jangan memaksakan diri, justru kelelahan yang ada akan lama hilang.

Paparan video secara konstan di rumah, kata Crowley, misal, dala mode galeri foto (layaknya tampilan Zoom), dapat menimbulkan stimulasi berlebihan.

"Di kantor, Anda tidak akan melihat semua orang pada satu waktu seperti yang Anda lakukan di layar," kata Crowley.

“Otak Anda bekerja keras untuk memproses semua wajah, ekspresi wajah, dan isyarat non-verbal pada saat yang bersamaan. Itu tidak alami, dan bisa sangat melelahkan.”[]