Warga Rusia Ditangkap di AS karena Bersekongkol Meretas Perusahaan Nevada

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Polisi Amerika Serikat (AS) menangkap seorang warga negara Rusia, Egor Igorevich Kriuchkov, yang mencoba melakukan peretasan di sebuah perusahaan dengan membayar karyawan selaku 'orang dalam'  untuk melakukannya.

Melansir dari Cyberscoop, Egor menawarkan US$ 1 juta (Rp14 miliar rupiah) kepada karyawan salah satu perusahaan di Nevada agar menginfeksi malware pada perusahaan tempatnya bekerja. Hal ini diumumkan departemen kehakiman, Selasa, 25 Agustus 2020.

Pria berusia 27 tahun ini ditangkap pada 22 Agustus atas tuduhan sengaja bersekongkol untuk merusak sistem komputer.

Menurut Biro Investigasi Federal (FBI), Egor pergi ke Nevada bertemu dengan karyawan itu untuk menawarkan kerja sama dalam meretas sistem komputer di perusahaan yang tidak disebutkan namanya itu.

Dalam rencananya, Egor menginginkan karyawan itu menginstal malware ke mesin perusahaan lalu meminta tebusan untuk membuka kunci sistemnya, semacam ransomware. Tetapi, sebelum itu, Egor mencoba mengajak karyawan itu untuk terlebih dahulu mengirimkan serangan penolakan layanan terdistribusi (DoS) kemudian mengirimkan ransomware.

Departemen kehakiman mengatakan Egor  sudah bertemu membahas rencananya ini   sejak 15 Juli 2020 dengan karyawan itu. Jika rencananya berhasil maka Rp14 miliar itu akan jatuh kepada karyawan itu sebagai imbalan telah membantunya dalam aksinya ini.

Akan tetapi, rencana Egor itu berhasil diendus oleh FBI. Agen FBI pun menghubungi Egor dan memintanya untuk ke Los Angeles, di mana dia akhirnya ditangkap.  

Sementara itu, departemen kehakiman AS tidak menjelaskan lebih detil terkait nama perusahan korban yang dituju, atau jenis malware yang diduga akan Egor sebarkan dalam aksinya.

Egor pun dijatuhkan hukuman maksimum lima tahun penjara dan denda US$ 250.000 (Rp3,6 miliar) atas rencana peretasannya ini. []

Editor: Yuswardi A. Suud