DHS CISA Rilis Strategi Pengamanan Jaringan 5G Nasional
Cyberthreat.id - Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) merilis strategi untuk mempertahankan jaringan 5G Amerika Serikat dari berbagai potensi dan kemungkinan ancaman.
Strategi 5G CISA ini menguraikan lima "inisiatif strategis" untuk mengamankan pembangunan sistem 5G, yang diantaranya mencakup: mendukung kebijakan 5G dan pengembangan standar yang menghentikan pelaku jahat untuk memengaruhi desain sistem baru; memperluas kesadaran akan ancaman rantai pasokan (supply chain) ke sistem 5G untuk meminimalkan kerentanan; dan bekerja untuk memperkuat serta mengamankan infrastruktur yang ada.
Direktur CISA, Christopher Krebs, menuliskan dalam laporannya bahwa ia melihat pengembangan 5G sebagai "satu-satunya pembangunan infrastruktur kritis terbesar di dunia dalam 25 tahun". Ia juga menyoroti kebutuhan untuk membangun keamanan ke dalam sistem yang akan mendukung berbagai layanan penting.
"Mengingat (begitu luasnya) ruang lingkup 5G, taruhan (dan risiko) untuk melindungi jaringan kami sangat tinggi," tulis Krebs dilansir The Hill, Senin (24 Agustus 2020).
"Kerentanan yang akan datang dengan penerapan 5G sangat besar yang diantaranya berkisar dari ancaman orang dalam hingga spionase cyber dan serangan dari negara-bangsa (state-sponsored) yang canggih," ujarnya.
"Sekarang, lebih dari sebelumnya, kepercayaan pada layanan kami dan peralatan pendukung adalah yang terpenting."
Rilis strategi 5G dilakukan setelah Presiden Trump merilis "Strategi Nasional untuk Mengamankan 5G" pada bulan Maret. Strategi 5G CISA 5G yang baru selaras dengan rencana Trump. Berfokus kepada manajemen risiko, keterlibatan pemangku kepentingan, dan bantuan teknis untuk mengatasi ancaman terhadap sistem 5G.
"Pemerintahan saya berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional Amerika, mempromosikan kemakmuran kami, dan menjaga kebebasan sipil dan cita-cita demokrasi kami," tulis Trump dalam laporan strategi 5G pemerintah AS.
"Memastikan keamanan, keandalan, dan kepercayaan infrastruktur 5G kami sangat penting untuk upaya (besar) ini."
Renstra Trump maupun Strategi 5G CISA datang di tengah meningkatnya ketegangan AS dengan China atas berbagai masalah, termasuk perkembangan teknologi dan perang dagang. Pemerintahan Trump diketahui telah menempuh banyak tindakan untuk membatasi grup telekomunikasi China - Huawei dan ZTE - untuk melakukan bisnis di AS karena kekhawatiran atas keamanan nasional.
Huawei - salah satu produsen peralatan 5G terbesar di dunia - telah berkali-kali menolak kekhawatiran bahwa peralatannya menimbulkan ancaman karena dugaan koneksi perusahaannya dengan pemerintah China.
Sebaliknya AS juga telah menekan negara-negara sekutunya untuk menghentikan Huawei dari sistemnya. Langkah itu diikuti Inggris dan Prancis yang baru-baru ini mengambil langkah serupa untuk mengakhiri bisnis dengan Huawei. []