Kejahatan Anak di Tennesse Meningkat Dua Kali Lipat Sejak Covid-19

Ilustrasi | Foto: Europol

Cyberthreat.id - Biro Investigasi Tennesse (TBI) di Amerika Serikat (AS) memperingatkan para orang tua tentang terjadinya peningkatan kejahatan cyber terhadap anak-anak sejak pandemi Covid-19.

Direktur TBI, David Rausch, mengatakan penyelidik telah menerima lebih dari dua kali lipat tips (petunjuk/informasi) mengenai kejahatan siber di masyarakat terkait anak-anak. Dalam sebuah laporan, TBI mencatat 450 tips kejahatan cyber terhadap anak. Sebanyak 122 tips diterima sepanjang bulan Maret.

Menurut Rausch, kenaikan jumlah kejahatan siber terhadap anak-anak berkaitan dengan peningkatan jumlah waktu yang dihabiskan orang-orang secara online. Terlebih sejak negara menetapkan protokol bekerja jarak jauh dan physical distancing akibat pandemi Covid-19. 

Salah satu ciri-ciri terjadinya peningkatan kejahatan cyber terhadap anak-anak adalah TBI mendeteksi peredaran foto-foto dan konten yang berkaitan dengan anak untuk dieksploitasi lebih lanjut.

“Agen kami telah melihat anak-anak berusia lima tahun mengambil foto diri mereka sendiri atas permintaan seseorang yang mereka ajak berkomunikasi secara online,” kata Rausch dilansir dari Infosecurity Magazine, Jumat (21 Agustus 2020).

Orang tua tetap menjadi kunci utama agar anak-anak tidak terjebak kedalam kejahatan ini. Para orang tua, kata Rausch, harus memperhatikan gawai yang digunakan anak-anak, termasuk saat mereka berkomunikasi secara online melalui berbagai aplikasi dan platform digital.

“Kami mendorong para orang tua untuk waspada. Sama seperti Anda tidak akan membiarkan orang asing masuk ke rumah Anda atau orang asing masuk ke kamar tidur anak Anda. Jangan biarkan penjahat cyber masuk ke rumah Anda melalui telepon atau sumber-sumber lainnya," tegas Rausch.

Lebih lanjut, TBI meminta kepada orang tua untuk mencatat setiap orang yang berkomunikasi dengan anaknya secara online. Hanya saja, orang tua tidak perlu menghubungi individu yang dicurigai melakukan kejahatan cyber terhadap anaknya tersebut, tetapi segera melapor kepada pihak berwajib.

Februari lalu agen khusus TBI, Robert Burghardt, mengatakan pihaknya mengambil pendekatan proaktif untuk menangkap penjahat yang menggunakan internet untuk mengeksploitasi anak secara seksual. Ia tidak menjelaskan dengan rinci pendekatan proaktif yang dimaksud. []

Redaktur: Arif Rahman