Tipu-tipu Investasi Menggunakan Artis Marak, NCSC Inggris Sapu Bersih 300 Ribu URL

Ed Sheeran | Foto: smh.com

Cyberthreat.id - National Cyber Security Centre (NCSC) Inggris mengungkapkan sedang terjadi peningkatan upaya penipuan investasi dengan menggunakan artis-artis ternama, seperti Ed Sheeran, Richard Branson, hingga pendiri website MoneySavingExpert.com, Martin Lewis.

Info Security Magazine menyatakan setidaknya total 300 ribu URL telah disapu bersih oleh NCSC terkait kejahatan cyber atau aksi tipu-tipu yang dihubung-hubungkan dengan selebriti dan tokoh publik. 

Modusnya mirip dengan pembobolan akun Twitter pada tanggal 15 Juli lalu. Sejumlah akun terverifikasi milik artis dan tokoh AS ternama diretas kemudian mencuitkan permintaan transfer uang dalam bentuk Bitcoin. Permintaan transfer diiming-imingi tawaran jumlah Bitcoin bakal ditransfer balik dengan jumlah yang dilipat-gandakan.

Dalam kasus ini, menurut NCSC, para scammer (penipu) biasanya menggunakan metode email palsu atau iklan online palsu yang tampak asli tapi palsu (aspal) guna menipu calon korbannya.

Email atau iklan online "aspal" tersebut umumnya berisi konten yang memikat pengguna untuk mengklik ke situs web Phishing (hoax website). Konten itu mengiming-imingi pengguna bakal mendapatkan uang dengan cepat yang kenyataannya adalah aksi tipu-tipu.

NCSC sedang berupaya mengambil tindakan tegas terhadap upaya-upaya penipuan seperti itu. NCSC memiliki program Active Cyber Defense yang salah satunya kerjanya menyapu bersih URL berbahaya.

Pengguna juga didorong untuk melaporkan situs web atau email berbahaya ke Suspicious Email Reporting Service (SERS) - layanan pelaporan situs atau email yang mencurigakan milik NCSC.

Sejak diluncurkan April 2020, SERS telah menerima 1,8 juta laporan publik dan sekitar 16.800 URL berbahaya (Malicious URL) telah diblokir atau dihapus oleh NCSC. Lebih dari setengah URL berbahaya tersebut berkaitan dengan penipuan investasi Cryptocurrency.

"Penipuan investasi ini adalah contoh mencolok dari modus penjahat cyber terkini yang digunakan untuk menipu orang dan memakan banyak korban."

"Hari ini kami mengekspos mereka, tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran publik, tetapi untuk menunjukkan kepada penjahat bahwa kami tahu apa yang sedang mereka lakukan dan akan mengambil tindakan untuk menghentikannya," kata CEO NCSC, Ciaran Liam Martin.

Martin juga berpesan untuk kesekian kalinya, publik harus didorong untuk selalu waspada dan melaporkan setiap kejadian seperti ini ke NCSC ataupun pusat pelaporan, Action Fraud, jika menjadi korban penipuan atau melihat gelagat mencurigakan. []

Redaktur: Arif Rahman