Hoaks! Video Puncak Aksi Akbar Kemenangan Prabowo-Sandi

Ilustrasi. | Foto: tirto.id

Jakarta, Cyberthreat.id – Para penjahat siber melakukan berbagai cara untuk merusak kenyamanan Indonesia. Termasuk di antaranya dengan memanfaatkan kondisi politik tanah air, terutama menumpang pada gugatan Pilpres 2019 yang kini sedang disidang di Mahkamah Konstitusi. 

Salah satu pola yang dilaukan adalah dengan memproduksi video provokatif beredar luas di media sosial. Isinya soal rencana aksi bertajuk “Puncak Aksi Akbar Terbesar Menuju Kemenangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno”. 

Video tersebut sempat menjadi viral dan membuat resah masyarakat pascaaksi 21-22 Mei. Namun kabar tersebut langsung dibantah dan diklarifikasi oleh juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade.

“Terkait kabar itu tidak benar alias hoaks, karena dari BPN Prabowo–Sandi menyatakan tidak pernah memfasilitasi rencana acara itu,” kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu mengutip pernyataan Andre, Jakarta, Senin (17 Juni 2019).

Ferdinandus menegaskan, berdasarkan klarifikasi dari juru bicara BPN Prabowo–Sandi itu, informasi tersebut dipastikan bohong atau hoaks. 

Kabar hoaks lain menerpa nama pengacara ternama Yusril Ihza Mahendra (YIM). Postingan bernarasikan Ketua Tim Hukum TKN Jokowi-Ma’ruf Amin itu diduga tersangka. Yusril terlibat pungutan biaya akses Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum), sehingga terancam hukuman penjara seumur hidup.

“Kasus terkait dengan pak Yusril soal korupsi pungutan biaya akses Sistem Administrasi Sisminbakum itu, telah dihentikan oleh Kejaksaan Agung karena tidak terdapat cukup bukti. Jadi berita itu hoaks,” kata Ferdinandus.

Berikut rincian lengkap laporan isu hoaks harian untuk tanggal 17 Juni 2019 dari Tim AIS Kementerian Kominfo: