Qualcomm Lobi AS: Cabut Larangan ke Huawei, dong!

Foto: slashgear.com

Cyberthreat.id – Penjegalan terhadap bisnis Huawei Technologies membuat sejumlah perusahaan Amerika Serikat juga terkena imbas.

Soal kebijakan larangan pasokan chipset kepada Huawei membuat Qualcomm Inc, produsen chipset AS, ikut “meringis”. Qualcomm adalah salah satu mitra bisnis chipset Huawei.

Selama ini, Huawei memesan chipset ke perusahaan teknologi AS untuk chipset ponsel pintarnya meski perusahaan juga memiliki divisi chipset sendiri, HiSilicon.

Menurut Wall Street Journal, Sabtu (8 Agustus 2020), Qualcomm melobi pemerintah AS agar mencabut pembatasan penjualan komponen ke Huawei, seperti dikutip dari Rueters, diakses Senin (10 Agustus).

Huawei sendiri sejak tahun lalu dimasukkan dalam dalam perusahaan daftar hitam oleh Departemen Perdagangan AS. Perusahaan AS yang ingin berbisnis dengan Huawei harus lebih dulu mendapatkan lisensi Depdag.

Menurut WSJ, Qualcomm melobi pemerintah AS tersebut agar bisa menjual chipset ke Huawei yang dipakai untuk ponsel 5G-nya.

Laporan itu juga menyinggung, dengan memblokir akses ke Huawei, justru AS telah menyerahkan pasar Qualcomm senilai US$ 8 miliar oer tahun ke kompetitor asing lain.

"Ini pada gilirannya akan menempatkan Qualcomm pada kerugian besar di pasar smartphone global dan 5G," tulis Slashgear, diakses Senin.

Jika pintu bisnis ditutup di AS, kemungkinan Huawei mengandalkan pasokan chipset dari MediaTek Taiwan dan Samsung Korea Selatan.

“Itulah yang sebenarnya ingin dihindari Qualcomm,” tulis Slashgear.

Makanya, produsen chipset AS itu berusaha melobi pemerintah Donald Trump agar pembatasan larangan diperlonggar ke Huawei. Saat ini Qualcomm masih bisa memasok Huawei karena lisensi dan pengecualian yang ada.

Qualcomm berpendapat bahwa larangan ekspor tidak akan benar-benar menghentikan Huawei untuk tetap mengerjakan teknologi dan produk.[]