Digitalisasi di Asia Pasifik belum Seimbang
Jakarta, Cyberthreat.id – Pertumbuhan digitalisasi di wilayah Asia Pasifik belum seimbang dengan pertumbuhan jumlah pengguna yang memanfaatkan internet. Demikian hasil riset yang dikeluarkan Mastercard dalam laporan bertajuk The digitalization of commerce in Asia.
Laporan tersebut menyebutkan jutaan orang masih belum melakukan transaksi melalui internet karena kurangnya akses, ketidakmampuan untuk melakukan pembayaran elektronik, serta pendidikan dan pelatihan yang tidak memadai.
Meski pengguna ponsel pintar telah tersebar luas di Asia, lebih dari 70 persen masyarakat yang tinggal di negara berkembang seperti Myanmar, Kamboja, Indonesia, dan Laos tidak dapat sepenuhnya berpartisipasi dalam ekonomi digital.
“Kurangnya keterampilan dan literasi digital telah memarginalkan segmen populasi serta membatasi potensi pertumbuhan perdagangan digital,” kata Executive Vice President, Digital and Emerging Partnership and New Payment Flows, Asia Pasifik, Mastercard Rama Sridhar dalam keterangan pers, Jumat, (8/3/2019).
Menurut Rama, tantangan saat ini ialah bagaimana membantu masyarakat yang masih belum memiliki akses internet agar mereka dapat menjadi bagian dalam perluasan ekosistem digital. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan penghasilan bagi lebih banyak orang di lingkungan perkotaan dan pedesaan.
Redaktur: Andi Nugroho