Election Cyber Surge, Program Gandeng Relawan Keamanan Siber di Pilpres AS

Ilustrasi | Foto: Istimewa

Cyberthreat.id - Universitas Chicago meluncurkan program inisiatif relawan keamanan siber (cybersecurity) dengan tujuan meningkatkan keamanan siber pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 3 November 2020 mendatang.

Program inisiatif yang bernama "Election Cyber Surge" akan berfungsi sebagai layanan pencocokan (Matchmaker Service) yang menghubungkan para penyelenggara pemilu AS yang khawatir terhadap keamanan siber pemilu dengan relawan dan pakar cyber di bidangnya.

Para penyelenggara pemilu (termasuk pejabat) akan memilih/menentukan titik kelemahan tertentu di Pilpres AS. Setelah itu, para penyelenggara diberikan kesempatan untuk memilih daftar sukarelawan yang akan membantu mereka mengatasi persoalan keamanan.

Nantinya, para penyelenggara akan menerima bantuan keamanan melalui telepon, pesan teks, atau melalui obrolan video. Bantuan yang diberikan oleh pakar cyber ini dibuka untuk semua pejabat pemilihan di seluruh negara bagian AS maupun wilayah lokal.

Program inisiatif ini akan diluncurkan dengan 50 relawan. Relawan disaring melalui semacam proses pemeriksaan dan pemilihan yang ketat. Sebagian besar relawan yang telah mendaftar untuk proyek ini adalah profesional keamanan siber dengan pengalaman sedikitnya sepuluh tahun.

Semua jejak pakar ini bisa dilacak melalui database kontak yang terdapat di berbagai universitas di AS.

Relawan yang ingin melamar posisi ini hanya diminta memberikan nama, email, organisasi, nomor telepon, kode pos, keterampilan utama dan komentar apa pun. Semua data itu diperlukan untuk menunjukkan apakah mereka sebelumnya pernah menghadiri DEF CON Voting Village, semacam konferensi hacker di AS.

Pihak Election Cyber Surge mengatakan para pakar dan sukarelawan ini mewakili lintas-bidang bidang keamanan informasi terutama keamanan pemilu, cybersecurity, serta IT. Dan, pembentukan kelompok relawan dinilai sangat krusial karena kurangnya kepercayaan (trust) terhadap keamanan sistem pemilihan AS.

"Kebutuhan terhadap keamanan (pemilu) ini sangat jelas, tetapi (harus disadari) bantuan (dari pakar) itu juga jelas darimana datangnya," kata ketua program inisiatif Cyber Election Surge, Maya Worman, dilansir Info Security Magazine, Jumat (31 Juli 2020).

Javvad Malik, salah satu satu pemimpin advokasi kesadaran keamanan KnowBe4, mengatakan Election Cyber Surge akan sangat membantu. Ia menekankan bahwa melibatkan semacam brigade relawan cybersecurity dalam keamanan pemilu tidak memberikan jaminan 100 persen strategi keamanan cybersecurity yang efektif.

Relawan, kata dia, dapat memainkan peran penting di samping ada banyak pekerjaan lain yang perlu dilakukan sebagai bagian dari strategi keamanan siber yang efektif secara keseluruhan. Javvad mengakui bahwa "kepercayaan masyarakat AS terhadap sistem pemilihan umum AS memang terus berkurang". []

Redaktur: Arif Rahman