Kominfo Ajukan Rp 421 Miliar untuk SDM dan Literasi Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, besama sejumlah jajarannya saat rapat kerja terbuka dengan Komisi I DPR RI di Gedung Parlermen, Jakarta, Selasa (18 Juni 2019). | Foto: Arif Rahman/Cyberthreat.id

Jakarta, Cyberthreat.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajukan anggaran pengembangan SDM dan Literasi Digital pada 2020 sebesar Rp 421 miliar. Jumlah itu meningkat Rp 154 miliar dibandingkan pada 2019 yang mencapai Rp 267 miliar.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan peningkatan anggaran terjadi karena sejumlah program Kominfo yang seiring dengan rencana kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 yakni peningkatan kualitas dan kuantitas SDM.

Rudiantara mencontohkan target Kominfo yang ingin meningkatkan jumlah talenta digital pada 2020 dua kali lipat menjadi 50 ribu jiwa dari tahun ini yang sedang mencetak 25 ribu jiwa.

"Idealnya Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital per tahun," kata Rudiantara saat rapat kerja terbuka dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18 Juni 2019).

Peningkatan anggaran untuk pengembangan SDM dan literasi digital akan ditempatkan untuk tiga sektor. Pertama, meningkatkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Beasiswa. Kedua, pendidikan Sekolah Tinggi Multi Media (STMM), dan ketiga, literasi digital.

Rudiantara menjelaskan, untuk pengembangan SDM yang menjadi target Kominfo adalah pendidikan vokasi dan keterampilan digital kepada lulusan SMK, SMA, D1 sampai D3 hingga S1. Mereka, kata dia, diberikan skill untuk bersiap masuk dunia kerja dan mengikuti persaingan di era digital.

"Asalkan usianya masih di bawah 29 tahun, kami persilakan untuk mengikuti program (pengembangan SDM) ini," ujar Chief RA, sapaan akrab Rudiantara.

Bagaimana peningkatan kualitas tenaga kerja yang sudah bekerja?

Rudiantara mengatakan Kominfo juga telah mengikat kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk melakukan peningkatan skill pekerja.

"Jadi, kami juga berpikir bagaimana meningkatkan skill pekerja yang sudah bekerja di perusahaan. Nah, kami ingin talenta digital ini bisa langsung diserap oleh marketplace atau perusahaan digital agar bisa langsung bekerja,” ujar dia.