Facebook dan Twitter Hapus 28 Akun Pendukung Presiden Brasil
Cyberthreat.id - Facebook Inc dan Twitter Inc menghapus sejumlah akun simpatisan pendukung Presiden Brasil, Jir Bolsonaro menyusul perintah dari Mahkamah Agung setempat.
Hakim di Mahkamah Agung Federal Brasil, Alexandre de Moraes memerintahkan penghapusan 16 akun Twitter dan 12 akun Facebook pendukung Bolsonaro, pada Jumat (24 Juli 2020).
Seperti diberitakan Reuters, keputusan tersebut diambil atas dasar penyelidikan terhadap dugaan penyebaran hoaks dan disinformasi oleh para pendukung Bolsonaro.
Salah satu tujuan penyelidikan yang diperintahkan Mahkamah Agung melalui aparat hukum Brasil adalah dugaan Bolsonaro mendanai aktivitas penyebaran hoaks secara ilegal.
Penyelidikan masih berlangsung, namun Hakim Moraes telah menetapkan agar ke-16 akun Twitter dan 12 akun Facebook pendukung Bolsonaro dihapuskan.
Di antara pemilik akun yang ditangguhkan adalah mantan anggota kongres dan Presiden Partai Konservatif PTB, Roberto Jefferson. Pengusaha Luciano Hang, Edgar Corona dan Oscar Fakhoury serta aktivis Sara Giromini (juga dikenal Sarah Winter) turut ditangguhkan oleh platform media sosial tersebut.
Dalam putusan sebelumnya, tepatnya Mei lalu, Moraes telah memerintah akun-akun itu agar diblokir. Sementara, putusan Moraes pada Jumat kemarin, dimaksudkan untuk mencegah dari kemungkinan akun-akun itu digunakan sebagai sarana untuk melakukan tindakk pidana.
Facebook mengatakan bahwa pihaknya "menghormati pengadilan dan mematuhi perintah hukum yang sah."
Hal serupa juga dilakukan Twitter. "Twitter bertindak ketat untuk mematuhi perintah hukum terkait dengan penyelidikan Mahkamah Agung," tulis Twitter.
Pada 16 akun Twitter yang ditangguhkan, muncul semacam pemberitahuan bahwa akun mereka ditangguhkan sebagai tanggapan atas perintah hukum.
Di sisi lain, Partai Konservatif PTB yang mengaku terkejut dengan perintah itu, menyebutnya sebagai tindakan sewenang-wenang oleh Moraes. Menurut PTB, kejadian itu melanggar hak kebebasan berekspresi dan berpendapat di media sosial.
Demikian pula Sarah Winter, dia akan mengeluhkan ini kepada "organisasi HAM internasional tentang pelanggaran serius terhadap kebebasan berbicara."
Bolsonaro sendiri enggan menanggapi kejadian penghapusan akun tersebut. Namun, sebelumnya Bolsonaro menentang penyelidikan yang dilakukan Mahkamah Agung dengan menyebutnya sebagai ancaman besar terhadap kebebasan berbicara.[]
Editor: Yuswardi A. Suud