TI Kian Berkembang, Peluang Baik Kampus Buka Cybersecurity

Yudho Giri Sucahyo (kiri) ketika terpilih sebagai Ketua Umum PANDI periode 2019-2023. | Foto: Twitter Pandi

Jakarta, Cyberthreat.id – Universitas-universitas di Indonesia saat ini masih jarang yang membuka jurusan menyangkut keamanan siber (cybersecurity). Padahal, perkembangan teknologi informasi di Indonesia kian hari kian berkembang. Seharusnya lingkup akademik bisa menangkap peluang tersebut guna mencetak para ahli cybersecurity.

Hal itu disampaikan oleh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Yudho Giri Sucahyo, kepada Cyberthreat.id, di Jakarta, Senin (17 Juni 2019). Yudho menyadari bahwa kondisi sumber daya manusia khusus di bidang cybersecurity masih sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan keamanan di Indonesia, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

“Sehingga inilah yang menjadi tugas bersama pemerintah dan juga stakeholder lain untuk mengembangkan kompetensi tenaga keamanan siber di Indonesia,” ujar Yudho yang kini sebagai Ketua Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Ada dua hal yang penting dimiliki ahli cybersecurity, yaitu tata kelola dan teknis.

“Beberapa universitas, seperti Universitas Indonesia, telah memiliki peminatan terkait keamanan informasi, tapi tentu masih sangat kurang mencukupi kebutuhan Indonesia secara keseluruhan,” ujar dia.

Menurut Yudho, jika banyak mahasiwa yang terdidik dan menjadi ahli cybersecurity, itu juga peluang besar bagi mereka untuk berkiprah di tingkat internasional.

Yudho melihat pemerintah Indonesia juga mulai konsen terhadap isu keamanan siber semenjak dibentukan Badan Siber dan Sandi Negara. “Yang perlu dikembangkan lagi adalah dari sisi infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan terkait dengan cybersecurity di Indonesia,” ujar dia.

Redaktur: Andi Nugroho