Usai Tendang Huawei, Inggris Lirik Fujitsu dan NEC Jepang untuk Proyek 5G-nya
Cyberthreat.id – Pemerintah Inggris dikabarkan tengah mendekati perusahaan Jepang untuk membantu dalam proyek jaringan nirkabel 5G-nya.
Kabar itu dilaporkan pertama oleh Nikkei, Minggu (19 Juli 2020) yang dikutip Reuters. Setelah Huawei ditendang dari proyek 5G-nya, Inggris dikabarkan melirik NEC Corp dan Fujitsu Ltd dari Jepang.
Kedua perusahaan tersebut dianggap sebagai pemasok peralatan 5G potensial selain Huawei, demikian laporan Nikkei tanpa menyebut sumbernya.
Dua hari setelah Inggris mengumumkan agar peralatan Huawei dienyahkan dari jaringan 5G hingga 2027, menurut Nikkei, pejabat Inggris bertemua dengan sejumlah rekanan di Tokyo, Kamis (16 Juli).
Nikkei menilai langkah terbaru tersebut mencerminkan upaya Inggris untuk membawa pemasok peralatan baru untuk mendorong persaingan dan membantu mengurangi biaya bagi operator nirkabel negara itu.
Baik Kedutaan Besar Inggris di Tokyo maupun Fujitsu tidak segera menanggapi permintaan email atau teks dari Reuters untuk menanggapi hal itu. Hal sama juga dari Sekretariat Kabinet Jepang dan NEC tidak menjawab panggilan.
Pada Selasa lalu, pemerintah Inggris mengumumkan tak lagi memakai peralatan Huawei Technologies dari proyek jaringan 5G-nya. Perusahaan China itu diminta untuk mecabut seluruh perangkatnya hingga 2027.
Menanggapi hal itu, Huawei mengaku kecewa. “Keputusan yang mengecewakan. Ini adalah berita buruk bagi siapa pun di Inggris yang memakai ponsel,” ujar juru bicara Huawei seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14 Juli 2020).
Menurut perusahaan, keputusan tersebut justru menempatkan Inggris pada “jalur lambat” dalam digitalisasi dan memperlebar kesenjangan digital.
“Kami mendesak agar pemerintah mempertimbangkan kembali. Kami tetap yakin bahwa pembatasan baru oleh AS (terkait pasokan chip, red) tidak akan mempengaruhi ketahanan atau keamanan produk yang kami pasok ke Inggris,” ujar juru bicara Huawei.
Selama 20 tahun terakhir, Huawei menyatakan, telah fokus membangun Inggris semakin terhubung. "Sayangnya masa depan kami di Inggris telah dipolitisasi, ini tentang kebijakan perdagangan AS dan bukan keamanan.”
"Kami akan melakukan tinjauan terperinci tentang apa arti pengumuman hari ini bagi bisnis kami di sini dan akan bekerja dengan pemerintah Inggris untuk menjelaskan bagaimana kami dapat terus berkontribusi untuk Inggris yang terhubung dengan lebih baik," ujar Huawei.
Pemerintah Inggris juga mengumumkan, bahwa operator telekomunikasi tidak diizinkan membeli komponen perangkat 5G dari Huawei mulai akhir tahun ini dan diperintahkan untuk menghapus semua peralatan Huawei yang ada hingga 2027.
"NCSC (National Cyber Security Center) melaporkan kepada para menteri, bahwa mereka telah secara signifikan mengubah penilaian keamanan mereka terhadap kehadiran Huawei di jaringan 5G Inggris," ujar Menteri Digital dan Media Inggris Oliver Dowden kepada House of Commons setelah Perdana Menteri Boris Johnson memimpin rapat Dewan Keamanan Nasional Inggris (NSC).[]