Direktur FBI Sebut Huawei Curi Teknologi Amerika, Singgung Peretasan

Direktur FBI Christopher Wray

Cyberthreat.id - Direktur lembaga intelijen Amerika Serikat FBI Christopher Wray menyebut raksasa teknologi China, Huawei, telah berulang kali mencuri teknologi Amerika dan menyebutnya sebagai  "pencuri kekayaan intelektual."

Hal itu disampaikan Wray saat berbicara dalam webinar lembaga thinktank Institut Hudson pada Selasa waktu tempat (7 Juli 2020).

Dilansir dari Broadband Breakfast, Wray mengklaim China sangat mengancam perusahaan teknologi dan agen intelijen Amerika.

"Ancaman jangka panjang terbesar terhadap informasi dan kekayaan intelektual bangsa kita (Amerika Serikat) dan vitalitas ekonomi kita adalah ancaman kontra-intelijen dan spionase ekonomi dari Tiongkok," katanya.

"Ini ancaman bagi keamanan ekonomi kita, dan lebih luas lagi, terhadap keamanan nasional kita," tambah Wray.

Lebih rinci, seperti dilaporkan New York Times yang mengutip Reuters, Wray menyebut hampir separuh dari sekitar 5.000 kasus kontra-intelijen yang yang ditangani FBI terkait dengan China.

Wray juga mengatakan pendapatan yang dihasilkan Cina dari "pencurian" itu sebagai "salah satu transfer kekayaan terbesar dalam sejarah manusia."

Wray juga merinci beberapa upaya peretasan yang menurutnya melibatkan peretas yang disponsori negara China.

"Pada 2017, militer Tiongkok berkonspirasi untuk meretas Equifax dan kabur dengan informasi pribadi 150 juta orang Amerika," katanya. "Kami berbicara hampir setengah dari populasi Amerika, dan sebagian besar orang dewasa Amerika ... ini bukan insiden yang berdiri sendiri," ujarnya.

Wray juga mengklaim bahwa pemerintah Cina tertarik untuk mencuri praktik perawatan kesehatan Amerika dan menyabot laboratorium penelitian yang bekerja untuk menemukan obat untuk virus corona.

"Pada saat ini, China sedang bekerja untuk meretas  organisasi perawatan kesehatan Amerika, perusahaan farmasi dan institusi akademik yang melakukan penelitian COVID-19 yang penting," katanya.

Cara yang digunakan untuk melakukan serangan ini, kata Wray, termasuk serangan cyber, pencurian fisik, dan membujuk orang dalam untuk mengungkapkan informasi rahasia.

"Pada bulan Mei saja, kami menangkap Qing Wang (mantan peneliti di Klinik Cleveland yang bekerja pada kedokteran molekuler dan genetika penyakit kardiovaskular), dan Simon Saw-Teong Ang, seorang ilmuwan Universitas Arkansas yang melakukan penelitian untuk NASA," kata Wray.

"Kedua orang ini diduga melakukan penipuan dengan menyembunyikan keikutsertaan mereka dalam program rekrutmen bakat China sambil menerima jutaan dolar dalam dana hibah Amerika."

Pekan lalu, Komisi Komunikasi Federal menetapkan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional. Perusahaan-perusahaan itu juga dilarang menerima dana dari Universal Service Fund, yang menyediakan jutaan dolar dalam infrastruktur telekomunikasi dan pendanaan pengembangannya.[]