Diprotes NYT soal Hak Cipta, Twitter Cabut Foto yang Diunggah Presiden Donald Trump

Presiden AS Donald Trump. | Foto: Unsplash

Cyberthreat.id – Twitter Inc, perusahaan media sosial microblogging, menghapus foto yang di-tweet oleh Presiden AS Donald Trump dari platformnya setelah menerima keluhan hak cipta dari New York Times, surat kabar ternama AS.

Tweet asli yang dikeluarkan oleh Trump pada 30 Juni lalu berupa meme yang bertuliskan: "Kenyataannya mereka tidak mengejar saya, mereka mengejar Anda. Saya hanya menghalangi". Tulisan itu berlatar belakang foto Trump.

Foto tersebut ternyata hasil karya seorang fotografer New York Times. Foto dipublikasikan berbarengan dengan artikel feature tentang kandidat presiden Trump pada September 2015.

Setelah dihapus, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2 Juli 2020), Twitter sekarang menampilkan pesan  bertuliskan, "Foto ini telah dihapus sebagai tanggapan terhadap laporan dari pemegang hak cipta.”


Berita Terkait:


Alasan Twitter kali ini tidak seperti alasan yang sering dikemukakan sebelumnya, bahwa konten melanggar kebijakan platform tentang ancaman kekerasan. Kali ini, Twitter menggunakan alasan bahwa konten melanggar hak cipta.

Twitter menghapus foto itu setelah menerima keluhan Digital Millennium Copyright Act (DMCA) dari New York Times, yang memiliki hak atas foto tersebut, menurut notifikasi yang diunggah di Lumen Database.

Lumen Database yang berkantor di San Fransisco memang fokus dalam pengumpulan dan analisis data, khususnya terkait dengan keluhan hukum dan permintaan untuk menghapus materi daring.


Berita Terkait:


Twitter telah berulang kali berselisih dengan Trump. Bahkan, Presiden Trump mengancam akan mengubah undang-undang di media sosial setelah Twitter memberi label salah satu tweet­nya beberapa waktu lalu karena dianggap bisa memicu kekerasan.

Keluhan soal hak cipta juga terjadi bulan lalu. Video kampanye penghormatan untuk George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal di tahanan kepolisian Minneapolis, juga dinonaktifkan oleh Twitter, Facebook, dan Instagram di platform mereka bulan lalu.[]