Google Bayar Artikel Berita Sejumlah Penerbit, Dimulai Akhir 2020 di Jerman, Australia, dan Brasil
Cyberthreat.id – Google akan membayar konten berita dari penerbit terpilih. Program berjalan akhir tahun ini dan diluncurkan di layanan Google News dan Discover, seperti dikutip dari The Verge diakses pada Rabu (1 Juli 2020).
Menurut raksasa mesin pencari internet itu, konten-konten berita terpilih akan menjadi bagian yang membentuk “pengalaman berita baru” bagi pengguna.
Program itu akan dimulai dengan penerbit berita di Jerman, Australia, dan Brasil. Untuk sejumlah negara lain juga direncakan segera menyusul.
Mitra penerbitan pers yang diajak bergabung, seperti Der Spiegel (Jerman) dan Schwartz Media (Australia), menurut Financial Times.
Program baru tersebut dipicu setelah sejumlah negara menekan agar Google memberi kompensasi kepada penerbit untuk konten berita yang ditautkan.
Australia baru-baru ini merilis rencana untuk mendesak agar platform teknologi membayar konten gratis yang selama ini diuntungkan dari berita.
Pada April lalu, otoritas persaingan bisnis di Prancis memerintahkan Google untuk membayar konten dari penerbit berita Prancis.
Langkah Google juga berbarengan dengan Facebook yang baru saja meluncurkan label News di Amerika Serikat, yaitu membayar beberapa penerbit yang berpartisipasi. Berita yang disajikan akan dikuratori oleh tim editor manusia dan mitra penerbitan, seperti BuzzFeed, New York Times, dan Wall Street Journal. Facebook dilaporkan ingin memperluas label News ke Eropa.
Namun, menurut Financial Times, skema semacam itu telah dikritik karena hanya berjalan untuk beberapa penerbit dan nilai bayaran yang dinilai kurang sepadan.
Sementara, Direktur Pelaksana Grup Spiegel Stefan Ottlitz, mengatakan kemitraannya dengan Google "akan memungkinkan kami menciptakan pengalaman yang akan membawa suara editorial kami, memperluas jangkauan kami dan menyediakan berita tepercaya dengan cara yang meyakinkan di seluruh produk Google.[]