NTT Punya 753 Titik Akses Internet, Menteri Johnny: Mudah-mudahan Layanan Online Lancar

Foto: Arsip Kementerian Kominfo RI

Cyberthreat.id - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate meresmikan pemanfaatan akses internet di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI). Hingga kini sudah ada 753 titik akses internet yang telah dibangun BAKTI di NTT. Pembangunan ini dilakukan sebagai upaya menguatkan infrastruktur telekomunikasi, terutama di wilayah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T).

"BAKTI di NTT sudah membangun 753 titik akses internet, itu adalah  internet gratis yang langsung dihubungkan dengan satelit," kata Johnny dalam siaran pers, Sabtu (27 Juni 2020).

Dari total 7.764 titik akses internet di seluruh Indonesia, 753 diantaranya terpasang di hampir 20 Kabupaten di NTT. Selain akses internet, sebanyak 133 lokasi di NTT juga telah dipasang menara Base Transceiver Station (BTS) dan 5 lokasi Networking Operations Center Palapa Ring.

Salah satu titik akses internet diresmikan di SMP Negeri 1 Adonara Tengah. Johnny berharap internet gratis di sekolah tersebut dapat membuat siswa mengikuti pelajaran secara daring dan mengumpulkan informasi dari internet. Internet gratis ini bisa diakses dalam radius 50 meter dari area sekolah.

"Untuk pendidikan di wilayah-wilayah yang backbone fiber optiknya sudah ada yang digelar oleh operator seluler misalnya, itu bisa mendapatkan akses internet yang besar karena ada jaringan fiber optiknya," terang Johnny.

Sementara bagi sektor pemerintahan, penguatan infrastruktur telekomunikasi seperti ini dapat menunjang pelaksanaan e-Government. Kementrian Kominfo melalui BAKTI juga akan membangun Akses Internet di Desa Woloklibang, Flores Timur, NTT.

"Dalam rangka menunjang elektronik government atau pemerintahan berbasis elektronik, maka untuk wilayah-wilayah 3T, Kominfo mengambil alih tugas-tugas untuk membangun infrastruktur TIK," ujarnya.

Pesan Covid-19 dan Akselerasi Digital

Dalam kunjungannya Menteri Johnny berpesan kepada masyarakat NTT bahwa pandemi Covid-19 yang belum usai dan memasuki New Normal membuat masyarakat dan pemerintah harus melakukan akselerasi digital.

"Cara interaksi masyarakat berubah dengan memanfaatkan ruang digital."

Kebutuhan pemanfaatan ruang digital, kata Johnny, harus diikuti dengan ketersediaan layanan Akses Internet. Hadirnya Akses Internet yang dibangun oleh BAKTI menjadi jawaban terutama bagi masyarakat di wilayah 3T untuk tetap bisa produktif sekaligus aman dari Covid-19.

Johnny menuturkan, di Flores Timur terdapat 38 lokasi akses internet yang sudah dihubungkan dengan satelit, baik satelit dalam negeri maupun satelit dari negara lain. Indonesia saat ini menggunakan 9 satelit, 5 diantaranya dari Indonesia dan 4 lainnya dari negara lain. Tetapi, menurut Johnny, satelit yang tersedia belum cukup sehingga masih banyak yang harus dikerjakan.

Diharapkan dari 58 titik akses internet di Kabupaten Flores Timur yang dihubungkan ke satelit dan juga BTS dapat digunakan dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama untuk layanan kantor desa, layanan pemerintah berbasis elektronik, pendidikan dan untuk puskesmas dalam rangka pelayanan kesehatan.

Pembangunan infrastruktur TIK di wilayah 3T secara keseluruhan, baik melalui jaringan fiber optik, microwave link, dan satelit bisa dirampungkan pada tahun 2023 nanti.

"Mudah-mudahan seluruhnya bisa digunakan melalui pelayanan online," kata dia. []

Redaktur: Arif Rahman