Terdampak Pandemi Covid-19, Gojek Hentikan Layanan GoLife

GoLife | Foto: Gojek.com

Cyberthreat.id – Gojek, penyedia layanan transportasi dan pesan makan daring, akan menghentikan layanan GoLife yang meliputi GoMassage, GoClean, dan GoFood Festival.

Keputusan itu diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak dalam situasi pandemi Covid-19.

"Kalian telah mendengar dari kami berdua mengenai bagaimana luar biasanya Covid-19 mempengaruhi bisnis kita dan menghadirkan sejumlah tantangan yang harus kita hadapi dan sikapi bersama-sama," kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam email kepada karyawan Gojek, seperti dikutip oleh Antaranews.com, Selasa (23 Juni 2020).

Menurut Kevin, tantangan terbesar adalah masih adanya ketidakpastian di masa mendatang dan fakta paling menyakitkan adalah ini untuk selamanya akan mengubah cara operasional beberapa bisnis dan produk yang dimiliki.

Layanan GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat. Akibatnya mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi.

Gojek mengatakan, GoLife akan berakhir setelah 27 Juli 2020. Penghentian layanan otomatis berefek pada mitra GoLife.

Gojek akan memberikan dukungan berupa "Program Solidaritas Mitra COVID-19" kepada mitra yang aktif menggunakan platform. Yaitu, pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan. Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria.

Pecat 430 karyawan

Menyusul penghentian layanan itu, sebanyak 430 karyawan (sembilan persen dari total karyawan), yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan.

Saat ini, Gojek memperkuat fokus kepada bisnis inti (core business) yang memiliki dampak paling luas kepada masyarakat, yaitu bisnis transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik sebagai langkah jangka panjang dalam menghadapi pandemi.

"Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kita dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang," ujar Kevin.

"Namun, kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," dia menambahkan.

Di samping itu, Gojek juga mencatat layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi seperti bisnis logistik, yang tumbuh 80 persen sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari.[]