Larangan VoIP Dicabut, Pengguna Zoom di UEA Melonjak 900 Persen

Zoom | Foto: Zoom.us

Cyberthreat.id – Jumlah pengguna aplikasi Zoom di Uni Emirat Arab meningkat 900 persen.

Lonjakan tersebut terjadi selama sebulan setelah pemerintah UEA mencabut larangan pemakaian layanan telepon internet alias voice over internet protocol (VoIP), tulis Arabian Business.com, diakses Minggu (21 Juni 2020).

Pada Maret lalu, UEA mencabut larangan layanan VoIP untuk Skype for Business dan Google Hangouts. Sejak itulah, panggilan video Zoom—yang biasa dipakai untuk telekonferensi video, sekolah, dan webinar—juga diminati pengguna di UEA.

Sayangnya, layanan VoIP—baik panggilan suara maupun video—untuk WhatsApp, FaceTime, dan Skype (bukan bisnis) tetap diblokir, demikian laporan dari CNBC, pada 26 Maret 2020.

Beberapa pengguna mencoba menerobos larangan itu dengan aplikasi jaringan pribadi virtual (VPN). Namun, itu justru sangat berisiko. Jika pengguna ketahuan memakai VPN, mereka bisa terkena hukuman denda, bahkan penjara.

Menurut Direktur Pelaksana Zoom untuk Timur Tengah dan Afrika, Sam Tayan, perusahaan mendapatkan satu juta pengguna sebulan pertama ketika pemerintah menerapkan karantina wilayah (lockdown) pandemi Covid-19.

Itu lantaran para siswa beralih ke belajar jarak jauh dan perusahaan beroperasi dari rumah. Tayan juga mengungkapkan bahwa 250 sekolah untuk jenjang SD hingga SMA telah memanfaatkan Zoom.

"Secara umum pengguna kami adalah pengguna gratis dan, sekarang, pertumbuhan pengguna berbayar di Teluk Persia cukup mengesankan dan indikator utama potensi di pasar ini," kata dia.

Namun, pasca Covid-19, pembatasan panggilan video akan dilanjutkan dan dilakukan oleh operator telekomunikasi, bukan dari pemerintah.

"Kami terus berunding dengan pemerintah tentang Zoom sebagai alat yang berharga, yang membantu meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan, memenuhi standar keamanan tertinggi bagi penggunanya, dan dapat mendukung pengembangan ekonomi berbasis digital,” kata Tayan.

Ia optimistis tentang potensi pertumbuhan pengguna Zoom di Timur Tengah. Zoom juga berencana ekspansi ke Arab Saudi dan Bahrain, serta bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknologi dan universitas di UEA.[]