Pengguna Gratis Zoom Bakal Nikmati Enkripsi End-to-End
Zoom | Foto: Zoom.us
Cyberthreat.id – Zoom Video Communication, Inc., pengembang layanan telekonferensi video Zoom, mengatakan, akan memperkuat keamanan komunikasi di platformnya.
Sejak merilis enkripsi end-to-end (E2E) pada 22 Mei lalu, sejauh ini baru pelanggan berbayar yang mendapatkan layanan keamanan itu di setiap pertemuan daring.
Namun, dalam pengumumannya di blog perusahaan, Rabu (17 Juni 2020), perusahaan berencana membuat enkripsi E2E untuk seluruh pengguna baik yang gratis maupun berbayar.
Perusahaan menyatakan, akan memulai fitur enkripsi E2E versi beta pada Juli 2020.
Untuk menggunakan fitur enkripsi E2E, kata Zoom, pengguna gratis/dasar harus melewati proses verifikasi tambahan. Pengguna gratis akan diminta memverifikasi nomor telepon melalui pesan teks.
Berita Terkait:
“Banyak perusahaan terkemuka melakukan langkah-langkah serupa pada pembuatan akun untuk mengurangi penciptaan massal akun yang tidak jelas,” tutur Zoom.
“Kami yakin bahwa dengan menerapkan otentikasi berbasis risiko, dalam kombinasi dengan berbagai alat kami saat ini — termasuk fungsi Report a User kami — kami dapat terus mencegah penyalahgunaan,” Zoom menambahkan.
Meski terdapat fitur enkripsi E2E, semua pengguna akan tetap menggunakan enkripsi transport AES 256 GCM secara default. Sementara, enkripsi E2E akan menjadi fitur opsional karena membatasi beberapa fungsi pertemuan.
Enkripsi E2E akan menjadi fitur opsional karena membatasi beberapa fungsi pertemuan, seperti kemampuan untuk memasukkan saluran telepon Public Switched Telephone Network (PTSN) tradisional atau sistem ruang konferensi perangkat keras SIP/H.323.
“Nantinya, host atau admin yang mengaktifkan atau menonaktifkan enkripsi E2E berdasarkan setiap pertemuan,” kata Zoom.
Sebelumnya, perusahaan mengatakan pada awal Juni bahwa mereka mungkin tidak dapat mengaktifkan enkripsi E2E untuk pengguna gratis karena khawatir aplikasi tersebut dapat digunakan untuk kegiatan yang melanggar hukum.[]
Redaktur: Andi Nugroho
