Microsoft Pecat Puluhan Jurnalis Menggantinya dengan AI
Cyberthreat.id - Microsoft memecat puluhan jurnalis dan menggantikannya dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Jurnalis yang bekerja mengelola beranda berita di situs web Microsoft MSN dan beranda di peramban (browser) Edge mendapat pemberitahuan bahwa jasa mereka tidak lagi diperlukan karena pekerjaannya telah digantikan oleh perangkat lunak AI.
Sebanyak 27 jurnalis yang dipekerjakan oleh Press Association Media (PA Media) mendapatkan pemberitahuan, Kamis (28 Mei 2020). Para jurnalis diberitahu bakal kehilangan pekerjaannya dalam waktu satu bulan ke depan atau hingga akhir Juni 2020.
Microsoft menyatakan telah mengambil keputusan untuk menghentikan penggunaan manusia dalam memilih, membuat, dan mengedit artikel berita di MSN dan homepage Edge.
Dalam surat pemberitahuan kepada jurnalis, Microsoft memutuskan "untuk mengakhiri kontrak dengan PA Media, dimana keputusan diambil dalam waktu singkat sebagai bagian dari perubahan global dari tenaga manusia menuju pembaruan otomatis untuk berita".
"Saya menghabiskan banyak waktu untuk membaca bagaimana otomatisasi dan AI akan mengambil semua pekerjaan saya. Sekarang saya seperti ini, AI telah mengambil pekerjaan saya," kata seorang jurnalis dilansir HT Tech, Sabtu (30 Mei 2020).
Jurnalis itu menilai keputusan Microsoft tidak tepat. Menurut dia, membiarkan peranti lunak menggantikan pekerjaan manusia di dalam pekerjaan jurnalistik sangat berisiko. Jurnalis, kata dia, selalu berhati-hati dan berpegang teguh pada pedoman editorial yang ketat serta memastikan pengguna yang datang ke beranda tidak melihat konten yang kasar atau tidak pantas, terutama anak-anak.
Tim editorial yang bekerja di situs Microsoft tidak melaporkan/menyadur berita asli. Mereka memilih berita/naskah yang diajukan oleh media lain, termasuk dari segi konten serta tajuk utama. Konten itu kemudian diedit lagi agar sesuai dengan format internal.
Artikel-artikel itu kemudian akan di-host di situs, sedangkan Microsoft akan berbagi pendapatan iklan dengan penerbit aslinya.
Selama ini, salah satu ruang lingkup pekerjaan jurnalis itu adalah memastikan berita utama jelas dan akurat sekaligus "mendorong penyebaran opini politik dan menghindari cerita yang tidak dapat dipercaya (bohong), sambil menyoroti artikel menarik dari outlet yang lebih kecil".
Pemecatan ini merupakan pukulan telak bagi para jurnalis karena industri media secara global sedang menghadapi tekanan berat, termasuk dengan banyaknya PHK dan pemecatan di berbagai negara.
PA Media dalam keterangannya menyatakan, "pemecatan ini membuat perusahaan menghadapi kesulitan dan terpaksa memangkas beberapa staf serta meminta karyawan lain untuk menerima potongan gaji".
"Kami sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung jurnalis yang bersangkutan. Kami bangga dengan pekerjaan yang telah kami lakukan bersama Microsoft dan selama ini kami telah memberikan layanan berkualitas tinggi," kata juru bicara PA Media.
Sebaliknya juru bicara Microsoft menyatakan pemecatan jurnalis membuat perusahaan bisa mengalihkan anggaran ke investasi lain. Kebijakan ini akan menjadi evaluasi bisnis perusahaan secara teratur.
"Keputusan ini bukan hasil dari pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi," kata juru bicara Microsoft.[]
Redaktur: Arif Rahman