Salah Satu Inisiator Situs Prakerja.org Ternyata Mantan Direktur Microsoft dan Kini di Samsung
Cyberthreat.id - Situs prakerja.go.id bikin pemerintah kini punya tandingannya: prakerja.org. Berbeda dengan prakerja.go.id yang "membakar" duit Rp5,6 triliun untuk membeli video tutorial lewat 8 platform digital bagi pemegang kartu prakerja, situs prakerja.org menggratiskan seluruh materinya.
Di websitenya, situs prakerja.org menyebut hadir sebagai bentuk kritik dan atas program Kartu Prakerja.
Di laman Facebook resminya, prakerja.org juga memuat manifesto yang berisi 5 poin keberatan mereka terhadap program jual beli video, eh, program Kartu Prakerja.
Salah satu berbunyi,"Beragam pelatihan online yang ditawarkan secara berbayar melalui Kartu Prakerja hanya menguntungkan segelintir kelompok dalam situasi bencana. Karenanya kami menuntut pemerintah mengalihkan anggaran pelatihan online sebesar Rp5,6 triliun menjadi bantuan langsung tunai kepada kelompok masyarakat pekerja yang saat ini lebih membutuhkan."
Bertanggal 1 Mei 2020, manisfesto itu membubuhkan tiga nama sebagai inisiator situs prakerja.org. Mereka adalah Wahyu Andrianto, Risman Adnan dan Brahmantya Sakti.
Dari ketiga nama itu, nama Risman Adnan dikenal publik sebagai mantan Direktur Developer & Platform, Microsoft Indonesia. Ia menempati posisi itu sejak 2010 hingga 2014.
Cabut dari Microsoft, pria kelahiran Makassar itu menjabat sebagai Direktur Research & Development Samsung Indonesia hingga sekarang.
Di akun Twitternya yang dapat diakses publik di @rismana, Risman juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap program kartu prakerja. Sebagian besar isi cuitannya dalam bahasa Inggris.
Pada 17 Mei 2020, misalnya, Risman menulis," We dont need more to get more! It is a critical lesson during pandemik. Crowd of http://prakerja.org (online curator) and http://mocoacademy.id (online mentoring) demonstrated that massive online education should be free. It is done without burning hundred millions."
Intinya, Risman menulis bahwa kehadiran prakerja.org dan mocoademy.id menunjukkan bahwa pelatihan online yang masif bisa digratiskan, tanpa harus membakar uang uang hingga triliun.
Pada 16 Mei, Risman mengatakan prakerja.org adalah jawaban dari komunitas terhadap kebodohan pelayan masyarakat selama masa pandemi.
"Prakerja.org (free and open) is community answer for such idiotic public service during this pandemic. We still have tons of educators who are willing to help!!," tulis Risman.
Para pendiri prakerja.org bukannya anti terhadap program Kartu Prakerja. Mereka mendukung anggaran yang Rp20 triliun seharusnya tidak dipotong sebanyak Rp5,6 triliun untuk membeli video yang sebagian materinya malah urusan remeh temeh seperti bagaimana cara memancing dan bagaimana menginstal Windows 10. Namun, rata-rata video itu dijual antara Rp300 - 700 ribu per materi.
Seperti diketahui, setiap peserta yang lulus kartu prakerja mendapat jatah Rp3,5 juta selama empat bulan. Uang itu diperuntukkan bagi 5,6 juta orang. Lalu, setiap orang diwajibkan membeli video tutorial seharga Rp1 juta. Video itu bisa dipilih di 8 platform online yang digandeng pemerintah sebagai mitra.
Kewajiban membeli video itulah yang diprotes Risman dan para penggagas prakerja.org. Seharusnya, menurut mereka, jika dibagikan sebagai bantuan sosial yang masing-masing orang mendapat Rp3,5 juta, maka akan ada tambahan 1,6 juta orang yang dapat menikmati dana itu di tengah pandemi COvid19.[]