Tanpa Peran Data Scientist, Organisasi Akan Tertinggal di Masa Depan
Jakarta, Cyberthreat.id – Ilmuwan data (data scientist) adalah masa depan, ujar Kepala Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (APTIKOM), Prof. Zainal A. Hasibuan.
Oleh karenanya, sebuah organisasi yang tidak menguasai data akan tertinggal.
Menurut Zainal, peran data scientist di masa depan sangat penting karena memprediksi tren berdasarkan hasil pengumpulan, analisis, dan pengolahan data.
Selain itu, ilmuwan data bisa memberikan masukan strategi yang harus dilakukan sebuah organisasi.
"Data scientist ini sangat penting untuk organisasi. Apalagi organisasinya dengan stakeholder yang jumlahnya banyak," kata Zainal dalam diskusi daring bertajuk “AI & Data Science Empowering Indonesia Talents to Win Current and Future Challenge” pada Senin (18 Mei 2020).
Ilmuwan data adalah orang menguasai disiplin ilmu yang mempelejari data, terutama data kuantitatif baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.
Zainal mencontohkan, tentang data perilaku konsumen. Ketika diketahui seorang konsumen itu pelanggan setia yang sering belanja di platformnya, maka perusahaan tidak boleh melepas pelanggan itu.
Baca:
Zainal mengatakan, kehadiran ilmuwan data tak bisa dilepaskan dari big data dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Menurut dia, dengan memanfaatkan big data dan AI memungkinkan sebuah organisasi menghasilkan langkah strategis yang tepat.
Pada Maret tahun lalu, LinkedIn, jejaring sosial berbasis profesi, mengeluarkan temuannya dalam riset selama lima tahun belakangan. Didapat lima pekerjaan yang paling diminati di Indonesia, salah satunya adalah data scientist. Sementara, profesi lain yang diminati yaitu back end developer, Android developer, full stack engineer, dan front end developer.
Keahlian yang dibutuhkan dari seorang ilmuwan data, menurut riset itu, ialah penguasaan terhadap bahasa pemrograman Phyton, data analysis, R programming, machine learning, dan SQL.[]
Redaktur: Andi Nugroho