Temasek Singapura Ikut Gabung Proyek Libra Facebook

Ilustrasi | Foto: Techspot.com

Cyberthreat.id – Asosiasi Libra mengumumkan, bahwa Temasek, perusahaan negara (BUMN) Singapura, sekarang bergabung menjadi anggota terbaru dalam proyek mau uang kripto (cryptocurrency) Libra.

Selain Temasek, anggota baru lain yaitu Paradigma dan Slow Ventures. Keduanya berkantor pusat di San Francisco, Paradigm adalah perusahaan investasi kripto dan Slow Ventures adalah bisnis modal ventura yang telah mendukung perusahaan termasuk Slack, Postmates, dan Airtable.

"Penambahan tiga anggota baru ke Asosiasi Libra, menunjukkan komitmen kami untuk membangun beragam kelompok organisasi yang akan berkontribusi pada tata kelola, peta jalan teknologi, dan meluncurkan kesiapan untuk sistem pembayaran Libra," kata Wakil Ketua dan Kepala Kebijakan Dan Komunikasi untuk Asosiasi Libra, Dante Disparte.

"Kami merasa terhormat untuk menyambut Temasek, Paradigma, dan Slow Ventures," kata Dante seperti dikutip dari ZDNet, Jumat (15 Mei 2020).

Tiga perusahaan tersebut akan bergabung dengan anggota lain, seperti Shopify, Tagomi, dan Heifer Interaction.


Berita Terkait:


Penambahan Temasek juga sejalan dengan rencana Facebook yang dilaporkan untuk menggabungkan dolar Singapura, yen Jepang, poundsterling Inggris, euro, dan dolar AS sebagai kelompok mata uang pertama yang mendukung Libra.

Pada tahun lalu, di tengah kritik keras soal model bisnis Libra, termasuk soal keamanan dan privasi, sejumlah pendukung awal Libra lebih dulu hengkang, seperti Mastercard, Visa, eBay, Stripe, dan Paypal.

Pemerintah Amerika Serikat dan Perancis masih menaruh ketidakpercayaan terhadap proyek Libra. Keduanya mengkhawatirkan proyek tersebut justru merugikan konsumen.

Pemerintah Australia, Inggris, dan Kanada juga mempertanyakan, ”Bagaimana otoritas perlindungan data global dan penegakan privasi yakin bahwa jaringan Libra memiliki langkah-langkah kuat untuk melindungi informasi pribadi pengguna jaringan?"

Rencana awal, Facebook meluncurkan proyek tersebut pertengahan tahun ini. Namun, hingga kini belum ada kabar resmi apakah peluncuran ditunda karena wabah Covid-19.[]