Jika Terima Pesan ‘WhatsApp Anda Dibajak’, Ini Saran Pakar TI
Jakarta, Cyberthreat.id – Beberapa hari belakangan ramai pesan siaran (broadcast messages) diterima oleh pengguna WhatsApp di Jakarta dan sekitarnya terkait dengan akunnya tidak terdaftar lagi.
Di pesan itu terdapat pilihan “Verifikasi” dan “Oke”. Pengguna lalu disarankan untuk mengklik “Verifikasi”. “Jika Anda tidak melakukan ini, verifikasi nomor telepon Anda untuk masuk kembali ke akun Anda,” begitu tulisan dalam pesan itu seperti gambar di bawah ini:
Menanggapi hal itu, Pakar Teknologi Informasi dari PT Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan, agar pengguna WhatsApp untuk lebih hati-hati dan teliti sebelum mengklik peringatan tersebut.
Alfons mengatakan, ada tiga hal yang penting diperhatikan dari pesan siaran tersebut:
- Jangan klik “Oke”, tapi pilih “Verifikasi”
Menyangkut hal ini, Alfons mengatakan, peringatan itu sebetulnya hanya akan muncul jika pengguna pindah nomor atau nomor ponsel berhasil diambil alih setelah mendapat persetujuan dari pemilik nomor.
"Kalau pengguna merasa pindah nomor, pengguna bisa menyetujinya dengan mengklik ‘Oke’, tetapi kalau pengguna merasa tidak melakukannya, pengguna bisa membatalkannya dengan mengklik ‘Verifikasi’," tutur Alfons saat dikontak Cyberthreat.id, Minggu (10 Mei 2020).
- Tanda ponsel akun WhatsApp akan dibajak
Alfons mengatakan, peringatan tersebut bukanlah tanda bahwa akun WhatsApp pengguna akan dibajak, “Tetapi, itu justru akun pengguna sudah dibajak,” kata dia.
“Pernyataan itu salah karena ketika [akun WhatsApp] akan diambil alih, WhatsApp akan mengirimkan SMS verifikasi yang meminta pengguna memverifikasi dengan mengklik tautan (link) yang dikirimkan untuk memverifikasi pemindahan akun WhatsApp," Alfons menambahkan.
- Kalau sudah dibajak bisa dipakai pinjam uang dll.
Ketika akun WhatsApp telah dibajak, kata Alfons, bisa saja pelaku melakukan peminjaman uang ke sejumlah rekannya atau menghapus grup jika pengguna merupakan admin Grup WhatsApp.
"Tetapi perlu diingat bahwa tidak semudah itu untuk melakukan pinjaman online hanya dengan berbekal akun WhatsApp bajakan, perlu KTP, KK, dan juga dokumen lainnya."
Oleh karenanya, Alfons mengingatkan, agar pengguna WhatsApp untuk melakukan langkah preventif dengan mengaktifkan autentifikasi dua langkah (2FA).
"Autentifikasi dua langkah ini cukup efektif untuk mengamankan akun WhatsApp," tutur Alfons.
Bagaimana jika telanjur dibajak?
Alfons mengatakan, pengguna disarankan untuk segera mengumumkan, bahwa akun WhatsApp-nya diambil alih oleh orang lain, selanjutnya menginstal ulang WhatsApp dan melakukan verifikasi lagi untuk mengambil alih akun pengguna.
WhatsApp sendiri telah mewanti-wanti tentang pembajakan akun pengguna. Ketika seseorang mencoba mendaftarkan akun di WhatsApp dengan nomor telepon Anda, jangan bagikan notifikasi kode verifikasi yang Anda terima kepada orang lain.
“Jika Anda menerima notifikasi, ini berarti seseorang telah memasukkan nomor telepon Anda dan meminta kode registrasi,” tulis WhatsApp.
“Ini sering terjadi jika pengguna lain melakukan kesalahan dengan mengetik nomor Anda ketika mencoba memasukkan nomor mereka sendiri untuk mendaftar. Ini juga dapat terjadi ketika seseorang mencoba mengambil alih akun Anda,” WhatsApp menjelaskan.
Menurut WhatsApp, jika seseorang mencoba mengambil alih akun Anda, untuk melakukannya mereka perlu kode verifikasi SMS yang dikirim ke nomor telepon Anda.
“Tanpa kode tersebut, pengguna yang mencoba memverifikasi nomor Anda tidak dapat menyelesaikan proses verifikasi dan menggunakan nomor telepon Anda di WhatsApp. Dengan demikian akun WhatsApp Anda tetap dalam kendali Anda,” tulis WhatsApp.[]
Redaktur: Andi Nugroho