Bully Cucu SBY, Komisi Perlindungan Anak Kecam Denny Siregar

Ilustrasi | metroparent.com

Cyberthreat.id -Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut bersuara terkait dugaan perundungan di sosial media (cyberbullying) yang dilakukan oleh pegiat sosial media Denny Siregar terhadap cucu Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang juga anak dari pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Annisa Pohan.

"KPAI menyayangkan cyberbullying yang dialami oleh ananda Aira, anak dari pasangan AHY dan Anisa Pohan setelah sang ayah memposting tugas sekolah putrinya berupa naskah pidato dalam Bahasa Inggris tentang usulan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, dalam siaran pers, Selasa (5 Mei 2020).

Retno mengatakan, KPAI telah mempelajari duduk perkaranya. Keterlibatan AHY dan Annisa Pohan membantu anaknya menyelesaikan tugas sekolah, menurut Retno menunjukkan bahwa AHY dan Anissa berperan mendampingi anaknya saat pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah di tengah wabah Covid-19.

"Ini menunjukkan bahwa AHY dan Anissa berperan sangat baik sebagai orang tua yang selalu siap mendampingi anaknya saat PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh-red), karena pelaksanaan kebijakan belajar dari rumah, memang sangat membutuhkan kehadiran orangtuanya," kata Retno.

Undang-undang No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, kata Retno, telah mengatur tentang kewajiban melindungi anak-anak dari perundungan di sosial media karena akan berdampak pada psikologisnya.

"Dalam masa pandemik seperti ini, tekanan psikologis membahayakan karena akan menurunkan imun ananda. KPAI menghimbau netizen untuk peduli pada perlindungan anak dan dapat memberikan contoh baik dalam ber-sosial media kepada anak-anak Indonesia," tambah Retno.

Selain itu, KPAI juga mendorong polemik di medsos atas kasus ini dihentikan keduabelah pihak demi kepentingan terbaik bagi anak. Apalagi, penjelasan AHY sebenarnya sudah menyiratkan bahwa naskah pidato berbahasa inggris dengan tema covid 19 yang dibuat anaknya bukan untuk tujuan politik.

"KPAI mengimbau netizen untuk berhenti melakukan cyber bully atas kasus naskah pidato Covid-19 yang ditulis oleh ananda Aira," tegas Retno.

Seperti diberitakan sebelumnya, gara-gara perundungan itu, Annisa Pohan melaporkan Denny Siregar ke Presiden Jokowi lewat Twitter pada Senin kemarin (4 Mei 2020).

"Pak @jokowi saya sebagai seorang ibu dan warga negara bapak, saya protes thdp tindakan @Dennysiregar7 yg saya dengar seorang simpatisan bapak tapi membawa anak saya yg dibawah umur untuk dijadikan bahan olokan politik dia," tulis Annisa.

Laporan Annisa itu merespon cuitan Denny yang mengomentari sebuah berita berjudul "Surat Terbuka Putri AHY, Almira Yudhoyono untuk Jokowi, Minta Lockdown agar Tidak Ada Lagi Korban."

"Bapak udah. Anak udah juga. Sekarang cucu juga dikerahkan. Kalo ada cicit, cicit juga bisa ikutan minta lockdown," tulis Denny Siregar lewat akun Twitter @Dennysiregar7 yang  punya lebih dari 700 ribu pengikut.

Entah tak membaca beritanya atau bagaimana, Denny tampaknya mengabaikan fakta bahwa surat anak AHY dan Annisa Pohan itu merupakan tugas sekolah. Padahal, dalam berita itu disebutkan sang anak bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono itu mendapat tugas dari sekolah untuk membuat pidato dalam bahasa Inggris yang menjelaskan tentang lockdown pada masa pandemi Covid-19.

Hal itu seperti diceritakan AHY di akun Instagram-nya @agusyudhoyono pada Sabtu lalu (2 Mei 2020) yang juga dikutip dalam berita yang dikomentari Denny Siregar itu.

"Beberapa hari yang lalu, Aira, putri saya mendapat tugas dari sekolahnya untuk membuat dan menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris, menjelaskan tentang lockdown dalam masa pandemi covid-19 ini, dan kenapa harus lockdown secara mandiri di rumah. Tentu semua dilakukan di depan komputer, secara virtual," tulis AHY.

"Yang seru, skenarionya: pidato tersebut, harus disampaikan langsung ke hadapan Presiden Jokowi dan jajaran Pemerintahan," tambahnya.

Mengetahui dirinya dilaporkan ke Presiden Jokowi, meski jelas-jelas tak melihat konteks surat yang dibuat anak AHY, Denny Siregar dalam respon balasan pada pada Senin malam (4 Mei 2020) membandingkan Annisa dengan Ibu Negara Iriana Jokowi.

"Bu Iriana @jokowi adalah istri yang kuat. Mau suaminya diejek dan anaknya distempel apapun, dia tetap tegar. Itulah kenapa suaminya jadi Presiden. Krn dia wanita hebat. Lha, ini @AnnisaPohan anaknya kecolek dikit, bapernya smp ke sebrang lautan. Katanya pengen jd ibu negara," tulis Denny Siregar.

Tindakan Denny Siregar ini dikenal sebagai cyberbullying. Situs lembaga pendidikan PBB Unicef.org menyebutkan, cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel. Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran. Contohnya termasuk:

  • menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial
  •  mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan
  • meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.[]