Begini Tips Keamanan Data dari BSSN untuk Pengguna Toko Online
Cyberthreat.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberikan sejumlah tips mengamankan data bagi pengguna toko online.
Menurut BSSN, kebanyakan pengguna tidak mengetahui seberapa aman sistem keamanan yang dibangun oleh layanan toko online.
"Bahkan, sangat sulit untuk memprediksi kapan data breach akan terjadi," ungkap BSSN dalam posting laman sosial medianya, Senin (4 Mei 2020).
Data Breach merupakan kejadian dimana data sensitif, terproteksi, atau rahasia disalin, dipindahkan, dilihat, dicuri, atau digunakan oleh orang yang tidak seharusnya memiliki akses pada data tersebut.
Tips dari BSSN ini muncul beberapa hari setelah data pengguna platform belanja daring Tokopedia diketahui telah diretas hacker. BSSN pun mengimbau menghimbau masyarakat untuk terus waspada dan meningkatkan keamanan perangkat saat berbelanja secara online di platform ecommerce.
"Tetap bijak mengaksesnya, karena keamanan siber yang kuat juga tergantung kesadaran kita mengelolanya. Jangan menjadi rantai terlemah dalam keamanan."
Agar terhindar dari peretasan data (data breach), khususnya ketika menggunakan layanan toko online, berikut tips keamanan dari BSSN.
.
1. Ganti password secara berkala dan tidak menggunakan password yang sama untuk beberapa akun.
2. Aktifkan Otentikasi Dua Faktor untuk pengamanan tambahan.
3. Tidak menyimpan informasi perbankan secara otomatis pada sistem transaksi.
4. Periksa aset seperti uang elektronik yang tersimpan pada platform online (ecommerce, dompet digital), segera laporkan ke penyedia layanan jika terdapat kejanggalan.
5. Hindari menggunakan Wifi publik saat bertransaksi online.
6. Lengkapi keamanan perangkat yang digunakan untuk transaksi (HP/Laptop/Desktop) dengan menggunakan kunci otomatis, pattern, sidik jari maupun sistem keamanan lain untuk menyulitkan akses apabila hilang atau dicuri pihak yang tidak berkepentingan.
Seperti diberitakan sebelumnya, bocornya data pengguna Tokopedia diketahui setelah perusahaan keamanan siber asal Israel Under the Breach mendapati peretas (hacker) telah membagikan basis data pengguna Tokopedia di forum darknet, RaidForums.
Pada unggahan pertama di darknet, menurut Under the Breach, peretas mengklaim telah memiliki basis data 15 juta pengguna. Namun, saat data itu dijual, mereka mengklaim memiliki total 91 juta data pengguna.
Basis data tersebut ditawarkan dengan harga US$ 5.000 atau sekitar Rp 74.375.000 dengan nilai tukar saat berita ini ditulis (US$ 1= Rp 14.875).[]
Editor: Yuswardi A. Suud