Aplikasi Microsoft Teams Dipilih Coca-Cola
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Coca-Cola Company, perusahaan minuman ringan Amerika Serikat, memutuskan untuk memakai Microsoft Teams, aplikasi rapat daring (online) buatan Microsoft, untuk mendukung kinerja karyawan karena efek dari pandemi Covid-19.
Kedua perusahaan bersepakat dalam kontrak lima tahun yang diumumkan pada Senin (27 April 2020). Dalam kontrak itu, Microsoft akan memasok sejumlah perangkat lunak bisnis, seperti Azure dan Dynamics 365 untuk layanan pelanggan. Microsoft memiliki basis dalam perangkat lunak bisnis serba guna seperti aplikasi email dan pengolah kata.
Aplikasi Microsoft 365 dan Microsoft Teams akan dipakai karyawan Coca-Cola di seluruh dunia, “melengkapi karyawan dengan satu hub untuk terhubung dan berkolaborasi dalam obrolan, panggilan, rapat, dan berbagi dokumen,” demikian pernyataan perusahaan di situs webnya, diakses Selasa (28 April).
Perusahaan mengatakan, karena efek pandemi Covid-19 banyak karyawan bekerja dari jarak jauh. Dengan teknologi tersebut, perusahaan bisa menjadi host atau moderator di berbagai rapat internal berskala global, regional dan lokal.
Berita Terkait:
- Wabah Covid-19, Unduhan Aplikasi Telekonferensi Naik Drastis
- Microsoft Teams Tembus Angka 2,7 Miliar Menit Sehari
- Zoom Kalahkan Microsoft Teams Selama Work From Home
“Kemitraan ini memungkinkan kami untuk benar-benar mengubah pengalaman karyawan dengan mengganti sistem yang sebelumnya berbeda dan terfragmentasi,” ujar Wakil Presiden Senior Coca-Cola Barry Simpson.
“Platform ini memungkinkan kami untuk memberikan pengalaman yang relevan dan dipersonalisasi saat kami membangun jaringan organisasi kami,” Chief Information Officer Coca-Cola itu menambahkan.
James Phillips, Wakil Presiden Perusahaan untuk Kelompok Aplikasi Bisnis Microsoft, mengatakan kepada Reuters , bahwa Coca-Cola akan menggunakan teknologi Microsoft untuk mengumpulkan informasi beberapa sistem internal, serta menggunakan kecerdasan buatan untuk mengambil data dari mereka dan menjawab pertanyaan.
Phillips juga mengatakan, divisi layanan pelanggan Coca-Cola berencana menggunakan sistem untuk merespons cepat pertanyaan dari pelanggan baik ritel besar maupun pedagang grosir.[]
