Nintendo Minta Maaf Atas Peretasan 160.000 Akun Pelanggannya

Nintendo | Foto: threatpost.com

Cyberthreat.id – Nintendo, perusahaan video game asal Kyoto, Jepang mengatakan lebih dari 160.000 akun penggunanya telah diretas. Peretas (hacker) menyalahgunakan sistem login NNID (Nintendo Network ID).

Nintendo meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan kekhawatiran yang dialami para pelanggan terkait. Perusahaan langsung menonaktifkan akses login NNID yang tertaut ke akun Nintendo.

"Di masa depan, kami akan melakukan upaya lebih lanjut untuk memperkuat keamanan dan memastikan keselamatan sehingga peristiwa serupa tidak terjadi," kata perusahaan ketika dihubungi ThreatPost, Jumat (24 April 2020).

Selama beberapa pekan terakhir, gamer Nintendo melaporkan aktivitas mencurigakan di akun mereka. Keluhan yang muncul Twitter dan Reddit, seorang tak dikenal masuk ke akun korban dan menyalahgunakan kartu pembayaran yang terhubung ke akun untuk membeli barang digital di toko online Nintendo, seperti V-Bucks, mata uang dalam game yang digunakan di Fortnite.


Berita terkait:


Dalam pernyataan persnya, Nintendo mengatakan, penyerang telah menyalahgunakan sistem login NNID sejak awal April lalu.

NNID terutama digunakan untuk konsol Nintendo 3DS dan Wii U (keduanya sekarang dihentikan). Ini berbeda dari akun Nintendo, yang digunakan untuk Nintendo Switch (konsol game terbaru Nintendo dirilis pada 2017).

NNID dapat ditautkan ke akun Nintendo dan digunakan sebagai pilihan login. Jika penyerang dapat mengakses NNID yang tertaut, mereka kemudian dapat mengakses akun Nintendo yang tertaut. Dari sana, mereka memiliki akses ke metode pembayaran (melalui PayPal atau kartu pembayaran) yang diperlukan untuk melakukan pembelian dalam game.

Nintendo tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang bagaimana penyerang mengakses akun NNID. Perusahaan hanya mengatakan, login tersebut "diperoleh secara ilegal dengan cara lain, selain layanan kami."


Berita Terkait:


Raksasa elektronik konsumen Jepang itu juga mengatakan, telah mengatur ulang kata sandi untuk akun yang terpengaruh. Juga, menyarankan gamer untuk mengatur otentikasi dua faktor (2FA) untuk menambahkan lapisan keamanan lain ke akun mereka.

“Pengguna akan diberitahu melalui email untuk mengatur ulang Nintendo Network ID dan akun Nintendo Anda,” kata perusahaan.

"Jika Anda sudah masuk ke akun Nintendo Anda melalui Nintendo Network ID Anda, silakan masuk menggunakan alamat email akun Nintendo terdaftar Anda atau ID login."

Komunitas game secara keseluruhan adalah target yang menguntungkan bagi penjahat siber.

Penemuan kode sumber yang bocor untuk dua game populer (Counter-Strike: Global Offensive dan Team Fortress 2) pekan ini menyebabkan masalah keamanan dan bahkan menyerukan gamer untuk menghapus instalan perangkat lunak dari komputer mereka.

Pada 2019, misalnya , para peneliti memperingatkan keluarga ransomware, "Syrk," yang menargetkan basis pengguna Fortnite yang sangat besar dan diklaim sebagai alat retas game.

Redaktur: Andi Nugroho