Warga AS Tuntut Kebebasan, Grup Facebook Antikarantina Covid-19 Bermunculan
Cyberthreat.id – Facebook Inc mengklaim telah menghapus acara di Nebraska, New Jersey dan California yang mempromosikan penolakan karantina di rumah selama pandemi Covid-19.
Facebook, yang disorot lantaran konten-konten misinformasi terkait pandemi di platform, mengatakan, hanya akan menghapus acara antikarantina jika mereka melanggar pedoman pemerintah.
Seperti diketahui, “pesan tetap di rumah”, yang menurut para ahli sangat penting untuk memperlambat penyebaran virus—di sisi lain menghancurkan ekonomi AS, telah diberlakukan di tingkat negara bagian.
Per Selasa (21 April 2020) pagi WIB, jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai 792.759 kasus dengan kematian mencapai 42.514 jiwa, sedangkan yang sembuh 72.389 jiwa. AS menjadi negara terbesar kasus virus corona ini dan telah melampaui jauh China.
Facebook mengatakan, akan menghapus acara yang menentang pedoman jarak sosial (social distancing). "Acara yang menentang pedoman pemerintah tentang jarak sosial tidak diizinkan di Facebook," juru bicara Facebook Andy Stone seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21 April 2020).
Dalam survei Pew Research Center pada awal April disebutkan, mayoritas orang AS setuju dengan pembatasan sosial. Bahkan, sekitar 66 persen responden mengatakan lebih khawatir jika pembatasan akan dicabut terlalu cepat lantaran protes telah meluas di beberapa negara.
Pada Minggu (19 April), sekitar 2.500 orang berdemonstrasi di Olympia, ibu kota negara bagian Washington, menentang karantina.
Aturan yang diberlakukan oleh pembuat grup Facebook "Wisconsinites Against Excessive Quarantine".
Sejak 15 April lalu, muncul grup-grup Facebook yang menentang kebijakan karantina di Minnesota, Wisconsin, Ohio, Pennsylvania dan New York. Grup-grup itu dibuat oleh tiga aktivis bersaudara mengatasnamakan hak kebebasan di beberapa negara bagian.
"Mereka hanya ingin hak-hak mereka dipulihkan, mereka ingin kebebasan mereka kembali, mereka ingin tirani di beberapa negara bagian ini berakhir," ujar Ben Dorr, 28 tahun, salah seorang aktivis, dalam wawancara telepon dengan Reuters dari Northfield, Minnesota.
Hingga berita ini ditulis belum ada grup Facebook yang dihapus, seperti tangkapan layar di bawah ini. Grup Facebook “Wisconsinites Against Excessive Quarantine”, misalnya, telah memiliki 102.417 anggota sejak dibuat pada 15 April lalu.
Grup Facebook “Pennsylvanians Against Excessive Quarantine” juga mempromosikan protes pada Senin di ibukota negara bagian di Harrisburg dan menyiarkan video langsung orang-orang yang berkumpul di jalan-jalan. Hingga berita ini ditulis grup ini telah memiliki 69.165 anggota.[]