Dililit Krisis Covid-19, Pengembang Browser Tor Terpaksa PHK Karyawan
Cyberthreat.id – Tor Project, organisasi di belakang peramban (browser) privasi Tor, mengumumkan, pada Jumat (17 April 2020), bahwa mereka telah merumahkan sepertiga dari stafnya karena beban ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
"Tor, seperti yang juga dialami lainnya di dunia, telah terperangkap dalam krisis Covid-19," Isabela Bagueros, Direktur Eksekutif untuk Tor Prject dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs webnya.
Seperti banyak organisasi nirlaba dan usaha kecil lainnya, “Krisis telah menghantam kami dengan keras,” Isabela menuturkan, seperti dikutip dari ZDNet, Sabtu (18 April).
“Dan, kami harus membuat beberapa keputusan sulit. Kami harus melepaskan 13 orang hebat yang membantu menjadikan Tor tersedia bagi jutaan orang di seluruh dunia," kata dia.
"Kami akan bergerak maju dengan tim inti yang terdiri dari 22 orang,” ia menambahkan.
Berita Terkait:
Tor terkenal sebagai peramban sumber terbuka yang menjaga privasi. Namanya berasal dari akronim “The Onion Router”. Tor mengarahkan lalu lintas internet melalui jaringan overlay sukarelawan di seluruh dunia yang terdiri lebih dari 7.000 relay untuk menyembunyikan lokasi dan pemakaian pengguna dari siapa pun, tulis Wikipedia.
Siapa saja yang menggunakan Tor akan lebih sulit dilacak aktivitasi internetnya. Meski melindungi privasi pengguna, Tor tidak berarti menyembunyikan fakta bahwa seseorang mengunakan Tor.
Isabela mengatakan, meski ada pengurangan pekerja, tim saat ini masih terus menjalankan server dan perangkat lunaknya ke depan, termasuk untuk jaringan anonimitas Tor dan Tor Browser Bundle.
Sekadar diketahui, selama ini organisasi nirlaba seperti Tor yang berbasis di AS bertahan sepenuhnya dengan sumbangan publik.
Setiap tahun, Tor Project menjalankan kampanye donasi akhir tahun dalam upaya untuk meningkatkan keuangannya untuk tahun berikutnya.
Tor Project bukan satu-satunya organisasi yang mengalami masa-masa sulit. Perusahaan lain juga telah dipaksa untuk merumahkan stafnya, seperti nama-nama besar Tesla, BestBuy, GAP, Macy's, Yelp, Disney, Vox Media, dan lain-lain.[]