Aptoide Dibobol Hacker, 39 Juta Data Pengguna Bocor
Cyberthreat.id - Seorang hacker mengklaim memiliki rincian data dari 39 juta pengguna toko aplikasi Aptoide. Rincian data itu akan dibocorkan 20 juta untuk tahap awal di forum bawah tanah. Sisanya akan dibocorkan setelah itu. Sang hacker mengatakan pembobolan terhadap Aptoide dilakukan awal April ini.
Aptoide adalah toko aplikasi perangkat lunak untuk menginstal aplikasi seluler yang berjalan pada sistem operasi Android. Menurut website resmi Aptoide, toko aplikasi yang berbasis di Portugal itu mengklaim memiliki lebih dari 150 juta pengguna di seluruh dunia.
Berdasarkan informasi yang bocor, ZDNet berhasil mendapatkan salinan data tersebut dengan bantuan dari layanan pemantauan pelanggaran data Under the Breach. Data tersebut berisi informasi tentang pengguna yang mendaftar dan menggunakan toko aplikasi Aptoide sejak 21 Juli 2016 hingga 28 Januari 2018.
Data yang bocor hari ini dapat diklasifikasikan sebagai informasi pribadi dan sensitif yang meliputi rincian seperti email, password, nama asli pengguna, tanggal pendaftaran, alamat IP pendaftaran, detail perangkat, dan tanggal lahir (jika didaftarkan).
Selain itu, data ini juga termasuk informasi teknis seperti status akun, token pendaftaran, token pengembang, dan penjelasan jika akun itu super admin. Data yang bocor merupakan file ekspor PostgreSQL dan masih bisa diunduh pada saat berita ini ditulis.
ZDNet telah menghubungi Aptoide untuk meminta komentar dan memberikan tanggapan, tetapi hingga berita ini ditulis belum ada jawaban.
Oktober 2018, Aptoide pernah menuduh Google menggunakan sistem keamanan Play Protect-nya untuk secara diam-diam menghapus aplikasi yang berasal dari Aptoide. Menurut perusahaan itu, penghapusan aplikasi di perangkat pengguna dilakukan tanpa sepengetahuan pengguna alias diam-diam.
Aptoide kemudian mengklaim telah kehilangan lebih dari 2,2 juta pengguna dalam 60 hari. Ketika itu negara yang menjadi target Google menurut Aptoide adalah para pengguna di Inggris, Jerman, Amerika Serikat (AS), dan India.
"Google adalah pesaing sengit kami. Mereka telah menyalahgunakan posisinya yang dominan di Android untuk menghilangkan pesaing App Store. Inovasi adalah alasan bagi 200 juta basis pengguna kami. Keputusan pengadilan ini adalah sinyal bagi startup di seluruh dunia: jika Anda memiliki alasan kuat, jangan takut untuk menantang Google," kata CEO Aptoide Paulo Trezentos saat melawan Google di pengadilan.
Redaktur: Arif Rahman